Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Butuh Rektor Asing, UB Yakin Tembus Peringkat 500 Dunia

Kompas.com - 13/08/2019, 16:52 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) menargetkan mampu bersaing dalam kelas internasional meskipun tanpa rektor asing.

Dalam lima tahun ke depan, kampus yang ada di Kota Malang itu menargetkan berada di posisi 500 peringkat dunia.

"Brawijaya dianggap mampu oleh kementerian menjadi perguruan tinggi berbadan hukum. Berbadan hukum nanti mampu mengelola sendiri, sehingga bisa berkiprah di dunia internasional," kata Rektor UB Nuhfil Hanani usai membuka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (13/8/2019).

Nuhfil mengatakan, saat ini posisi UB masih di atas 1.000 dalam rangking dunia. Sehingga, untuk mencapai target ranking 500 dunia, UB harus mampu memenuhi segala indikator yang telah ditetapkan.

Ada beberapa indikator yang harus dipenuhi untuk meningkatkan daya saing UB di kancah internasional.

Salah satunya reputasi akademik. Dalam hal ini, Nuhfil mengatakan, UB akan dilihat dari aspek kualitasnya.

Produktivitas publikasi jurnal ilmiah dan adanya mahasiswa serta dosen asing juga menjadi indikator yang harus dipenuhi.

"Ada juga international employe. Jadi lulusan kita itu bekerja di perusahaan - perusahaan level apa," kata Nuhfil.

Meski begitu, Nuhfil berpendapat bahwa UB tidak membutuhkan rektor asing untuk bisa menjadi kampus internasional.

Sebab, menurut dia, sudah banyak sumber daya manusia dengan kualitas internasional yang dimiliki oleh UB.

"Tidak harus rektor asing, tapi bagaimana indikator-indikator bisa terpenuhi sehingga bersaing secara internasional," kata Nuhfil.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) sedang berencana untuk mendatangkan rektor asing.

Hal itu dilakukan supaya kampus di Indonesia bisa masuk dalam peringkat dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com