Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuka Jalur Evakuasi di Atas Cincin Api...

Kompas.com - 09/08/2019, 10:30 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Ekspedisi Cincin Api Harian Kompas 2011 menyebutkan, Indonesia berada pada kawasan Cincin Api (Ring of Fire).

Sabuk Alpide dan tempat bertemunya tiga lempeng benua, Indo-Australia di Selatan, Eurasia di Utara dan Pasifik di bagian Timur.

Gempa bumi disertai tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, bukti tak terbantahkan. Bencana menyisakan duka, ratusan ribu korban meninggal dunia.

Ancaman gempa dan tsunami turut mengintai Provinsi Bengkulu yang berdampingan dengan garis pantai dengan panjang 525 kilometer.

Baca juga: Kisah Adithya Merintis Dapur GG Beromzet Miliaran, Pernah Makan Nasi Pakai Terigu hingga Terlilit Utang

 

Menurut katalog BMKG, Bengkulu empat kali dalam sejarah diterjang tsunami yaitu tahun 1797, 1833, 1861 dan 2007. Pada 1797, tsunami dipicu oleh gempa dengan magnitudo 8,3 di Mentawai, Sumatera Barat juga sampai ke Bengkulu.

Pada 1833, gempa magnitudo 9,0 yang berpusat di Mentawai juga memicu tsunami hingga ke daratan Bengkulu.

Pada 1861, gempa bermagnitudo 8,5 berpusat di barat daya Bengkulu memicu tsunami. Jalan di Pulau Baai, Kecamatan Kampung Melayu menuju pusat Kota Bengkulu terendam hingga 4,5 meter.

Bengkulu juga pernah dilanda gempa 8,4 SR pada 12 September 2007 yang memicu tsunami ke pesisir Bengkulu Utara hingga Mukomuko.

"Bengkulu dalam sejarah empat kali dilanda tsunami," kata Kepala BMKG Stasiun Kepahiang, Litman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Kisah Pedagang di Jalan Bulan, Warna-warni Bunga Krisan dan Tenda yang Roboh

Duka tsunami melekat dalam ingatan Suyanto (45). Ia merupakan Ketua RT 16 Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu. Dua warganya meninggal akibat buruknya jalur evakuasi.

Ia baru selesai menyantap nasi kotak yang disediakan panitia penutupan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) 105 Kodim 0407 Kota Bengkulu. Kamis (8/8/2019).

Sembari membersihkan tangan dengan air mineral, Suyanto mengucap syukur atas selesainya jalur evakuasi bencana tsunami sepanjang 1,3 kilometer di kampungnya yang dibangun bersama TNI dan warga.

"Kami bersyukur jalan selesai. Jalan evakuasi bencana gempa dan tsunami dibutuhkan oleh puluhan ribu jiwa warga di sini. Puluhan desa selama ini bergantung pada jalan evakuasi tersebut bila terjadi bencana gempa dan tsunami," kata Suyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com