TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak menyatakan prihatin dengan penangkapan Nurdin Basirun Gubernur Kepri oleh KPK saat operasi tangkap tangan (OTT) suap dana izin reklamasi, Rabu (10/7/2019).
"Kami di DPRD ikut prihatin. Semoga beliau diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi ujian tersebut," kata Jumaga Nadeak di Tanjungpinang, Kamis (11/7).
Namun politisi PDI Perjuangan itu enggan berkomentar lebih banyak perihal OTT gubernur ini. Terlebih ia mengaku tidak mengetahui objek yang menjadi persoalan di dalam penangkapan tersebut.
"Saya tidak tau objek masalahnya apa, nanti salah komentar. Kita tunggu saja pengumuman resmi dari KPK," imbuhnya.
Baca juga: Kena OTT, Gubernur Kepri Nurdin Basirun Dikenal Murah Hati
Meski kepala daerah mereka saat ini tengah tersandung kasus hukum dengan KPK, Jumaga berharap agar kegiatan pemerintahan di lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepri tetap berjalan baik.
"Pemerintah harus tetap berjalan, kita masih punya wakil gubernur dan Sekda Kepri," ungkapnya.
Dia mengaku optimis jika seluruh program kerja yang sudah dirancang Nurdin sebelumnya tidak akan terpengaruh dengan adanya OTT tersebut. Salah satu proyek prioritasnya adalah pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin).
"Kalau soal jembatan Babin kami optimis tidak akan terganggu. Apalagi pembangunannya menggunakan dana APBN," sebut Jumaga.
Baca juga: Gemar Melaut, Gubernur Kepri Nurdin Basirun Kerap Dipanggil Kapten
Saat OTT terhadap Gubernur Kepri ini, KPK juga mengamankan dua kepala dinas serta tiga staf Pemprov Kepri. Kelimanya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di gedung KPK di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.