Mengenal Liwet Massal, Tradisi Unik Warga Cianjur Sambut Ramadhan

CIANJUR, KOMPAS.com – Ratusan warga Warujajar, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menggelar pesta liwet di sepanjang trotoar jalan Hasyim Ashari, Cianjur, Rabu (01/05/2019) petang.

Nasi liwet yang dituangkan di atas daun pisang sepanjang 50 meter lebih itu pun menjadi tontonan pengguna jalan.

Ratusan warga, terdiri dari kaum ibu, orang tua dan anak-anak serta remaja berbaur untuk beramai-ramai menyantap nasi liwet lengkap dengan lauk pauk dan sayur mayur yang dihidangkan.

Penggagas acara, Yusuf Hadi mengatakan, kegiatan menyantap nasi liwet secara berjamaah itu digelar dalam rangka menyambut datangnya ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Baca juga: Hias Jalan Kampung Jelang Lebaran, Tradisi Unik Warga Trenggalek

"Ini acara rutin tahunan. Acara Papajar, tradisi asli urang Cianjur untuk menyambut Ramadhan,” kata Yusuf, Ketua Ikatan Pemuda Warujajar itu kepada wartawan, Rabu (01/05/2019).

Tujuannya, dikatakan Yusuf, selain sebagai wujud rasa syukur juga untuk lebih mengeratkan hubungan antar warga, sekaligus ajang untuk saling memaafkan sebelum melaksanakan puasa di bulan Ramadan.

“Kita selaku penyelenggara sebelumnya membagikan beras sebanyak 75 kilogram lebih ke warga untuk dimasak. Sedangkan lauk pauknya sumbangan dari mereka. Daging ayam, ikan asin, sayuran, lalapan, itu semua berasal dari warga dan untuk warga,” tuturnya.

Baca juga: Ceng Beng, Tradisi Ziarah Kubur dan Reuni Warga Tionghoa

Tradisi yang menyenangkan

KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Warga Warujajar, Cianjur, Jawa Barat menyantap nasi liwet bersama-sama di sepanjang Jalan Hasyim Asyari, Rabu (01/05/2019) petang dalam rangka Papajar menyambut datangnya bulan Ramadan

“Hampir semua warga kami ikut dalam acara ini. Menyenangkan bisa makan liwet ramai-ramai di luar,” kata ibu dua anak itu kepada Kompas.com.

Dikatakan Sri, untuk menggelar acara tersebut, ia dan ibu-ibu lainnya menyiapkan kebutuhan dan bahan-bahan untuk memasak nasi liwet sejak pagi.

Baca juga: Mappadendang, Tradisi Sambut Musim Panen di Polewali Mandar

“Kalau masak nasi liwetnya tidak disekaliguskan, tapi per kastrol. Setelah matang lalu dibawa ke sini untuk dituangkan dan dimakan bersama-sama,” ucapnya.

Selain diikuti warga setempat, para pejalan kaki dan pengguna jalan yang kebetulan melintas juga diajak untuk mencicipi nasi liwet buatan warga Warujajar tersebut.