Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siranim, Nenek Bocah Penyelamat Wisatawan Terbaring Lemah karena Penyakit Gondok yang Diderita

Kompas.com - 26/04/2019, 13:54 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Penyakit gondok yang diderita Siranim, nenek Taufik bocah yang menyelamatkan para wisatawan asal Malaysia, semakin parah.

Penyakit gondok yang dideritanya lebih dari satu tahun ini semakin menggerogoti tubuhnya. Bahkan, saat ini Siranim terbaring lemah dan sulit bangun. Siranim bahkan sulit untuk berbicara.

Hingga kini Siranim tidak memeriksakan penyakitnya ke dokter karena belum memiliki biaya. Siranim hanya mengandalkan obat tradisional.

"Kan suaminya di Malaysia, siapa yang bertanggung jawab nanti kalo diminta apa-apa oleh rumah sakit, nah itu kita tidak berani" Kata Nawari, tetangga Siranim, di lokasi, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: Kisah Taufik, Bocah Disabilitas dari Lombok Penyelamat Wisatawan Korban Longsor yang Masih Menunggu Bantuan

Dari penuturan Nawar, nenek Siranim sering bersedih karena khawatir jika dia sakit, tidak ada yang merawat Taufik.

Bagi Taufik, Siranim merupakan pahlawan hidupnya. Pasalnya sejak kecil, Taufik bukannya dirawat oleh kedua orangtuanya, melainkan dirawat dan dibesarkan oleh neneknya.

Nenek Sarinim yang kini berusi 60 tahun, membesarkan Taufik dengan penuh kasih sayang semenjak kedua orangtua Taufik berpisah.

Baca juga: Mari Bantu Taufik, Malaikat Kecil Penyelamat 22 Turis, Tunarungu Tulang Punggung Keluarga

Berbagai macam pekerjaan dilakukan nenek Siranim, mulai dari berkebun sampai berternak untuk menghidupi cucunya.

Kondisi ekonomi yang terbatas ini, membuat Satalip, suami dari nenek Siranim juga harus bekerja menjadi TKI di Malaysia untuk mencari nafkah.

"Neneknya itu sayang sekali sama Taufik walaupun ada kekurangan, dia jarang marah sama Taufik," ujar Nawari.

Nama Taufik, bocah berumur 7 tahun sempat menjadi viral di media massa, setelah aksi heroiknya menyelamatkan puluhan turis asal Negara Malaysia, saat terjadi longsor akibat gempa bermagnitudo 5.8 di wisata Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Barat, Minggu (17/3/2019).

Sebagai penyandang disabilitas yang tidak bisa mendengar dan berbicara, tidak menjadi halangan bagi Taufik untuk membantu sesama.

Terbukti, keikhlasan dan keberaniannya dalam keikutsertaan mengevakuasi puluhan warga Malaysia, yang terjebak longsor di Air Terjun Tiu Kelep.

Selama hidup, Taufik tinggal bersama neneknya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com