KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran gudang logistik pemilu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyita perhatian pembaca.
Polisi menduga, gudang KPU tersebut sengaja dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab. Seperti diketahui, kebakaran pada hari Senin (22/4/2019) sekitar pukul 01.00 WIB tersebut membuat sebagian kotak suara yang berisikan surat suara di dalamnya ikut ludes terbakar.
Sementara itu, pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memotong 2,5 persen gaji par aparatur sipil negara (ASN) atau PNS yang beragam Islam setiap bulannya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, zakat merupakan ketentuan agama yang diperintahkan Allah SWT kepada umat yang memiliki besaran harta tertentu.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Komisioner KPU Pesisir Selatan Medo, mengatakan, hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki.
"Kebakarannya sekitar pukul 01.00 WIB. Penyebabnya masih diselidiki pihak kepolisian," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Medo menjelaskan, di gudang itu ada 785 kotak suara dan sekitar 36.000 surat suara. Berapa yang terbakar belum dihitung.
"Ada sebagian yang terbakar, tidak hangus semua. Saat ini, masih kami hitung," ujarnya.
"Surat suaranya belum kami rekap. Kami menunggu petunjuk dari KPU Sumbar dan Bawaslu mengenai kelanjutannya," kata Medo.
Baca berita selengkapnya: Gudang Logistik KPU Pesisir Selatan Terbakar, Sebagian Kotak dan Surat Suara yang Belum Direkap Tak Bisa Diselamatkan
Ahmad Safarai, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Lampung Utara, menjadi korban penembakan dan perampokan di kediamannya di Desa Isorejo, Bunga Mayang, Lampung Utara, Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 03.45 WIB.
Saat ini Ahmad masih terbaring di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk menjalani perawatan di RSUAM.
Sementara itu, istri korban, Siwi Rahayu mengungkapkan bahwa suaminya enggan mengizinkan wartawan.