Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2019, 12:35 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Rachmawati

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Aksi bagi-bagi uang sejumlah calon legislatif (DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI) yang tercatat ikut bertarung dalam Pemilu 2019 mewarnai pesta demokrasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan Kompas.com, "sedekah politik" di Kabupaten Grobogan untuk meraup suara terbanyak itu mulai digencarkan pada Selasa (16/4/2019) hingga Rabu (17/4/2019).

Dalam praktik money politics tersebut, para wakil rakyat tidak terjun langsung ke lapangan. Umumnya kecurangan itu dipasrahkan kepada tim sukses masing-masing caleg yang bertugas menyerahkan "amplop" kepada warga di daerah pilihannya.

Baca juga: Bawaslu Demak Amankan Ratusan Amplop Berisi Uang yang Diduga untuk Serangan Fajar

Dari hasil penelusuran Kompas.com, bagi-bagi uang timses caleg menyasar di sejumlah pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Grobogan. Entah itu "amplop" yang dikeluarkan dari kantong caleg DPRD Grobogan, DPRD Provinsi Jateng maupun DPR RI. Para timses caleg door to door ke rumah warga menyerahkan amplop dengan harapan sang caleg dicoblos nantinya.

Seperti disalah satu kawasan perkotaan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Salah satu petahana yang ikut mencalonkan kembali sebagai DPRD Kabupaten Grobogan bahkan nekat membagi-bagikan amplop bergambar identitas dirinya yang berisikan uang lembaran Rp 50 ribu.

Sebelumnya caleg DPRD Grobogan dapil 1 ini juga terpantau bagi-bagi uang saat awal pencalonannya

"Seribuan orang ada dong yang menerima amplop dari incumbent itu di wilayah perkotaan Purwodadi. Pencalonan awal dan juga pencalonannya yang kedua kuterima Rp 50 ribu. Sudah biasa lah untuk bagi-bagi uang saat pencalonan," terang Rusdiyanto (45), pekerja bangunan, warga Purwodadi, Grobogan.

Baca juga: M Taufik Ada di Dalam Posko Saat CL Ditangkap dengan 80 Amplop Berisi Rp 500.000

Sulimin (48), warga Purwodadi, Grobogan jugamenyampaikan jika bagi-bagi uang tidak hanya ia terima dari seorang caleg DPRD Kabupaten Grobogan saja. Bapak dua anak ini berujar juga telah menerima amplop dari sejumlah caleg DPRD Kabupaten Grobogan lainnya.

"Kalau yang kami alami selama ini, amplop dari seorang caleg DPRD Grobogan maksimal Rp 50 ribu. Kami terima amplop dari beberapa caleg DPRD Kabupaten Grobogan. Seumpama dalam satu rumah ada tiga DPT ya dikasih tiga amplop," ungkap Sulimin seraya menunjukkan bukti amplop yang ia terima.

Lain lagi halnya dengan Nur Hendro (35), warga Purwodadi, Grobogan. Pekerja swasta ini mengaku menerima beragam amplop, baik itu dari caleg DPRD Grobogan, DPRD Provinsi Jateng maupun DPR RI. Menurut dia, amplop yang keluar dari caleg DPR RI incumbent lebih banyak nominalnya dibandingkan lainnya.

"Saya terima amplop dari caleg DPR RI petahana Rp 150 ribu. Amplop itu dicicil, awalnya seminggu lalu dikasih Rp 100 ribu, lalu malam hari sebelum pencoblosan ditambahi lagi Rp 50 ribu. Kalau caleg DPRD Grobogan dan DPRD Provinsi Jateng saya terima masing-masing Rp 50 ribu," terang Hendro.

Baca juga: 80 Amplop dari Posko M Taufik Masing-masing Berisi Uang Rp 500.000

Sementara itu seorang tim sukses salah satu caleg DPRD Grobogan, Agus (39), mengatakan, setiap caleg lumrahnya merekrut timses yang diketahui berprofesi sebagai orang terpandang di lingkungan warga. Langkah ini dinilai lebih mulus untuk menjaring suara warga.

"Bahasa kasarnya yang dipilih jadi timses umumnya preman di kampungnya, karena lebih menguasai lokasi dan dekat dengan warga setempat. Saya pun memilih-milih siapa yang akan saya kasih amplop. Penerima amplop saya minta untuk merayu warga lain supaya mencoblos caleg yang saya maksud," ujar pekerja serabutan ini.

Amplop Sepaket dan Serangan Fajar

Ada yang menarik lagi dalam pencalonan wakil rakyat untuk mendulang suara di pedesaan di wilayah Kabupaten Grobogan. Selain menerima amplop, pada hari sebelum berangkat ke TPS, sejumlah warga mengaku juga menerima "serangan fajar" pada Rabu (17/4/2019) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. 

Bahkan uniknya warga menerima tiga amplop sekaligus dari seorang timses. Rinciannya, warga menerima satu paket amplop yang berisi tiga amplop dari caleg DPRD Kabupaten, caleg DPRD Provinsi dan caleg DPR RI. Ketiga caleg itu berasal dari partai yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com