KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi pembunuhan BH, seorang guru honorer asal Kediri yang mayatnya ditemukan di dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Wakapolda Jawa Timur Brigjen Toni Harmanto menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu terjadi sehari sebelum jenazah BH ditemukan di Blitar. Polisi telah menangkap dua pelaku pembunuhan, AP atau Aris dan AS atau Azis (34).
Seperti diduga sebelumnya, motif pembunuhan tersebut adalah masalah asmara antara pelaku AS dan korban.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Aris dan korban BH membuat janji untuk bertemu di warungnya di Jalan Surya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
"Di tempat itu, pelaku dan korban melakukan hubungan badan sesama jenis alias gay," kata Brigjen Toni kepada wartawan, Senin (15/4/2019).
Usai berhubungan badan, pelaku biasanya memberikan sejumlah uang kepada korbannya. Namun saat itu, dia sedang tidak membawa uang. Korban lalu marah-marah dan emosi.
Sementara itu, Azis, teman pelaku yang saat itu juga berada di warung mengingatkan korban untuk tidak tidak gaduh karena waktu sudah malam.
"Korban tidak mengindahkan peringatan Azis, namun malah menampar Azis. Azis pun balas menampar korban," jelasnya.
Korban emosi nekat mengambil parang dan menyerang Azis, namun Azis berhasil menghindar dan merebut parang dari tangan korban.
Setelah itu, Azis balik menyerang dan menyabetkan parang berkali-kali mengenai punggung dan leher korban. Korban pun meninggal di lokasi.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Kediri
Melihat korban meninggal, AP dan AS pun panik. Mereka lalu berencana membuang korban untuk menghilangkan jejak.
Setelah itu muncul ide untuk memasukkan korban ke dalam koper. Namun karena tidak muat, keduanya lalu memotong leher korban.