PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan meyakini, capaian tax ratio pada tahun 2019 ini mencapai lebih dari 12 persen.
Hal itu disampaikan Luhut, saat jadi pembicara di acara Silaturahmi dan Apel Kebangsaan dalam rangka Pemilu Damai, di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (12/4/2019).
"Tax ratio kita tahun lalu 11,6 persen, dan tahun ini kita bergerak pada 12 koma sekian persen," kata Luhut.
Baca juga: Jika Terpilih, Sandiaga akan Buat Lembaga Khusus Urus Peningkatan Tax Ratio
Luhut kemudian menjelaskan arti tax ratio. Menurut dia, setiap 1 persen, kenaikan tax ratio tadi, akan ada menaikan penghasilan negara sebesar Rp 145 triliun. "Angka yang besar," tegasnya.
Saat ini, angka penerimaan pajak 82 persen dari APBN. "Jadi pajak sekarang ini, oleh pemerintah dikelola dengan baik, supaya penerimaan datang juga baik," jelasnya.
Luhut juga membantah, maraknya tenaga kerja asing, utang yang membeludak, dan adanya Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Bapak ibu sekalian. Perlu diketahui, utang kita kepada Tiongkok cuma Rp 22 triliun. Kecil sekali. Karena kita jaga," ujarnya.
Baca juga: Luhut Panjaitan: Utang Kita Berlebihan Itu Tidak Benar
Menurut dia, pemerintahan di era Joko Widodo. Saat ini menerapkan kerja sama bisnis ke bisnis bukan pemerintah ke pemerintah.
"Sekarang (misal) kita bikin proyek, proyek itu bayar pakai utang. Sehingga, jika utangnya selesai, proyeknya tetap jalan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.