Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan ke Jakarta oleh Jokowi, Ini Keinginan Anak-anak Kampung Kemiri

Kompas.com - 04/04/2019, 15:23 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Jayapura, Papua, pada 1 April 2019, Presiden Joko Widodo yang sedang berada di dalam kendaraan sempat dihadang oleh masyarakat Kampung Kemiri, Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani.

Mereka meminta presiden untuk singgah di kampung mereka yang terkena dampak bencana banjir bandang pada 16 Maret 2019.

Presiden pun akhirnya turun dari kendaraannya dan memenuhi permintaan masyarakat Kampung Kemiri.

Sekitar satu jam, presiden berjalan kaki melihat kondisi Kampung Kemiri yang hampir seluruhnya tertutup material pasir, lumpur, batu dan batang pohon.

Baca juga: Depok Akan Pertahankan Pasar Kemiri Muka sebagai Pasar Tradisional

Selama di Kampung Kemiri, presiden terus menggandeng anak-anak setempat dan menjanjikan mereka untuk berlibur ke Jakarta pada Juni 2019. Bahkan, hal tersebut pun ia unggah di akun instagramnya.

Total ada 21 anak Kampung Kemiri yang didata oleh Sekretariat Kepresidenan.

Alvares Monim atau Evan (10), yang pada momen tersebut selalu menggandeng tangan kiri presiden mengaku senang bisa bertemu Kepala Negara dan diajak berlibur ke Jakarta.

"Senang karena saya belum pernah ke Jakarta. Kalau Ancol saya tahu dari YouTube saja," aku Evan, saat ditemui Kompas.com, di Posko Pengungsian Sanggar Kegiatan Belajar Dinas Pendidikan dan Pengajar Provinsi Papua, Kamis pagi (4/4/2019).

Selain ke Ancol, ia mengaku ingin ke beberapa tempat lain selama di Jakarta. "Saya juga mau ke Monas dan ke Istana Negara," kata Evan, yang saat ini duduk di Kelas 3 SD.

Baca juga: Jokowi Janji Kembali Kunjungi Papua Barat jika Menang 80 Persen

Hal yang sama juga diakui Adriani Misel Manyakori (8), salah satu anak Kampung Kemiri yang juga diundang presiden berlibur ke Jakarta.

Menurut dia, presiden sempat berpesan kepada anak-anak di Kampung Kemiri agar tetap giat belajar meski kini mereka tinggal di pengungsian.

"Kita disuruh belajar sampai ulangan, baru diajak ke Jakarta. Saya juga ingin ke Istana Negara, sa (saya) mau lihat presiden pu (punya) rumah," tutur dia.

Lain hal dengan Drey Isak Yom (6), yang masih malu-malu berbicara saat ditanya Kompas.com. Ia juga mengaku malu saat bertemu dan disapa presiden.

Tapi, ketika ditanya apakah orangtua mereka diajak saat nanti ke Jakarta, spontan ia menjawab, "Tra (tidak) usah, kita pergi sama pak presiden saja," cetus dia.

Baca juga: Bangkai Paus Terdampar Gegerkan Warga Kampung Timika Pantai, Papua

Sebagai informasi, Kampung Kemiri menjadi salah satu tempat yang saat bencana banjir bandang terdampak paling parah. Total 32 warga Kemiri tewas dan 7 orang belum ditemukan.

Evan dan Misel bersekolah di SDN Kemiri. Tapi karena bencana tersebut, sekolah mereka hingga kini masih tertutup material lumpur dan pasir.

Untuk sementara, mereka harus bersekolah di SMPN 2 Sentani pada siang hari.

Kompas TV Tim evakuasi korban banjir bandang sentani kembali menemukan 1 jenazah di sekitar Perumahan Jalan Kemiri. Proses evakuasi harus menggunakan alat berat karena janazah korban terimpit reruntuhan beton. Evakuasi korban di Perumahan Jalan Kemiri membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jenazah kemudian dibawake Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua yang berada di Kotamadya Jayapura. Berdasarkan data posko induk di Kantor Bupati Jayapura korban meninggal dunia hingga Rabu (20/3/2019) siang mencapai 100 orang. Tim Gabungan TNI – Polri, Basarnas dan potensi SAR lainnya terus mencari korban jiwa yang diperkirakan masih terus bertambah. Akibat banjir bandang dan curah hujan tinggi di Kabupaten Jayapura membuat air Danau Sentani naik setinggi 2 meter lebih yang mengakibatkan 6000-an warga terkena banjir. Dan terpaksa mengungsi ke daerah tinggi. #Jayapura #BanjirSentani #EvakuasiKorban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com