Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Paus Terdampar Gegerkan Warga Kampung Timika Pantai, Papua

Kompas.com - 02/04/2019, 20:27 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TIMIKA, KOMPAS.com - Bangkai seekor paus yang terdampar di Kampung Timika Pantai, Distrik Mimika Tengah, Mimika, Papua, menghebohkan warga sekitar, Selasa (2/4/2019).

Polisi dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kemudian menuju lokasi tempat terdamparnya paus tersebut.

Kepala Satuan Polairud Polres Mimika, Iptu J Limbong mengatakan, saat pihaknya tiba di lokasi, paus tersebut sudah mulai membusuk.

Baca juga: Bangkai Paus Raksasa Terdampar di Pesisir Pantai Pulau Buru

Paus berjenis paus bryde itu diperkirakan telah mati dua hari sebelumnya. Diduga, dibawa oleh arus sehingga terdampar di perairan Timika Pantai.

"Ini karena kondisinya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap," kata Limbong, Selasa malam.

Paus nahas ini memiliki panjang sekitar 10 meter dengan ukuran lingkar badan 5 meter lebih. Dadanya berwarna putih dan diperkirakan masih anak.

Setelah polisi melakukan koordinasi dengan PSDKP, bangkai paus itu rencananya akan ditenggelamkan ke laut. Sebab, sudah mulai membusuk sehingga ditakutkan akan menimbulkan penyakit di masyarakat.

Baca juga: Bangkai Paus Sepanjang 15 Meter Ditemukan Terdampar di Bali

“Takutnya bangkai ini meledak kalau terlalu lama, sehingga akan menimbulkan penyakit di masyarakat,” ujar Iptu Limbong.

Terdamparnya bangkai ikan paus ini pertama kali diketahui sepasang suami istri yang hendak ke parkiran perahu di bibir kali Kampung Timika Pantai. Temuan bangkai ikan paus ini pun dilaporkan ke pemerintahan distrik.

Kompas TV Seekor Paus jenis Sperma dengan panjang kurang lebih 9,5 meter terdampar dalam keadaan mati di Pesisir Pantai Pulau Katopa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Diduga paus tersebut mati akibat terlalu banyak memakan sampah plastik, saat tubuh paus dibelah ditemukan banyak sampah plastik di dalam perut paus tersebut.<br /> <br /> Kepala seksi konservasi wilayah 2 BKSDA Sulawesi Tenggara, Darman mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Paus guna mengetahui penyebab kematiannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com