Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun, Suami Istri dan 5 Anaknya Tinggal di Bekas Kandang Kambing di Bandung Barat

Kompas.com - 28/03/2019, 15:30 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Di balik pesatnya pertumbuhan industri di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ternyata masih banyak keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Jahidin (40) dan Ilah (36), salah satunya. Warga Kampung Cidadap, RT 03 RW 13, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki 7 orang anak, yakni Randi (20), Herman (17), Narya (14), Hendar (13), Aas (6), Raka (3) dan Raina (3), itu terpaksa tinggal di dalam bilik bambu berukuran 2,5 x 2 meter, bekas kandang kambing.

Saat dikunjungi Kompas.com, Kamis (28/3/2019), kondisi rumah Jahidin dan Ilah terlihat sangat memprihatinkan. Di dalam bilik bambu yang gelap gulita meski pada siang hari tersebut, hanya terlihat tumpukan pakaian lusuh yang berantakan di sisi kanan dan kiri dinding bilik bambu. Tumpukan pakain lusuh itu mereka buat menjadi bantal saat tidur di malam hari.

Tidak hanya tinggal di bekas kandang kambing, Ilah dan Jahidin dapat dikatakan tidur di atas kandang ayam. Sebab, di bawah gubuk kecil tempat mereka berteduh dari hujan dan panas, bagian kolongnya mereka manfaatkan sebagai kandang ayam.

Baca juga: 2 Lansia yang Ditemukan Kelaparan di Hutan Ini Menangis Haru Dapat Rumah Baru

Untuk keperluan mandi dan dan mencuci, Jahidin dan Illah tidak memiliki fasilitas MCK yang memadai. Di samping dapur seadanya yang lantainya masih berupa tanah, terdapat jamban kecil yang hanya ditutupi oleh karung. Air yang akan digunakan untuk keperluan MCK pun harus menimba dari sumur milik keluarga Jahidin yang lokasinya sekitar 20 meter dari rumah.

Illah menceritakan, selama empat tahun ke belakang, dia dan suami memutuskan untuk tinggal di gubuk bekas kandang kambing karena tidak mau memberatkan orangtua suaminya, Anda (75) dan Nana (64) yang juga hidup di bawah garis kemiskinan.

“Yang tidur di sini saya, suami sama lima anak. Dua anak yang paling besar tidurnya di rumah kakeknya,” kata Illah kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2019).

Selama empat tahun tinggal di gubuk bekas kandang kambing, Illah mengaku selama ini belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Dia sangat berharap ada bantuan untuk keluarganya lantaran suaminya, Jahidin, hanya berpenghasilan Rp 300.000 per bulan dari profesinya sebagai pembuat cobek batu di daerah Cipatat.

"Ya, dicukup cukupin saja. Saya sih berharap bapaknya (suaminya) bisa dapat pekerjaan yang lebih baik,” harapnya.

Dengan pendapatan suaminya tersebut, Ilah hanya mampu memberi makan seadanya untuk anak-anaknya. Mereka berdua tidak mampu untuk menyekolahkan putra putrinya.

“Anak enggak ada yang sekolah. Dua anak yang paling besar hanya sampai kelas 5 dan 6 SD. Katanya sekolah gratis, tapi tetap saja ada yang harus bayar ini itu,” tuturnya.

Baca juga: Penelitian: Kelaparan Tersembunyi Menghantui Desa-desa di Indonesia

Ilah juga berharap ada uluran tangan pemerintah untuk sekadar memperbaiki rumah gubuknya agar lebih layak untuk ditinggali.

“Kalau hujan sih enggak ada yang bocor alhamdulillah, tapi terasa banget dinginnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com