Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said: Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Jateng Melorot Luar Biasa...

Kompas.com - 20/03/2019, 21:46 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyoroti elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Tengah yang terus menurun sejak beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan survei Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta pada Oktober 2018 mencapai 75,4 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 12,6 persen.

Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas, TKN Fokus Konsolidasi dan Kejar Undecided Voters

Sementara itu, pada survei Maret 2019, elektabilitas pasangan nomor urut 01 menjadi 61,6 persen dan pasangan nomor urut 02 menjadi 18,4 persen.

“Hari ini Kompas merilis survei Jateng, Jokowi punya target 82 persen, Oktober 75 persen, dan hari ini tinggal 61 persen. Artinya melorotnya luar biasa,” kata Direktur Materi Debat BPN, Sudirman Said saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan di Purwokerto, Rabu (20/3/2019) sore.

Dia menargetkan dapat merebut suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan di Jateng. Pihaknya optimistis dapat mengejar ketertinggalan di wilayah yang menjadi basis suara Jokowi pada Pilpres 2014 lalu ini.

“Prabowo, menurut Kompas, di Jateng masih 18 persen, tapi itu perlu dilihat lagi, karena saya yakin lebih besar dari itu. Target kami, (mereka) yang belum memutuskan itu akan memilih Pak Prabowo. Yang belum memutuskan ada 22 persen dan itu melebar,” ujar dia.

Baca juga: Sebulan Jelang Pemilu, Ini Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Menurut 3 Lembaga Survei

Dia mengatakan, pasangan Prabowo-Sandi menawarkan program untuk perbaikan ekonomi agar dapat mengentaskan kemiskinan karena itu dinilai menjadi persoalan utama.

Selain itu, pasangan nomor urut 02 ini juga berkomitmen membentuk pemerintahan yang bersih.

Tanggapan Jokowi 

Sementara itu, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo cukup bersyukur dengan dirilisnya survei elektabilitas kandidat Pemilu 2019 oleh Litbang Kompas.

Jokowi berpendapat bahwa dengan dirilisnya hasil survei dengan hasil kurang baik bagi pihaknya, dapat menjadi pelecut bagi mesin politiknya menjadi lebih bekerja keras lagi.

"Justru kalau saya, hasil (survei) yang baik justru bisa melemahkan kita. Justru menjadikan kita ini tidak waspada. Tetapi kalau hasil survei yang tidak baik atau kecil, malah mendorong, memicu seluruh unsur, relawan, kader partai untuk bekerja lebih militan lagi," ujar Jokowi saat dijumpai di Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com