SEMARANG, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengintruksikan kadernya untuk tidak membuat janji-janji kosong untuk meraup suara pada Pemilu 2019.
Instruksi itu merupakan satu dari 12 pesan yang wajib dilakukan para kader.
“Jangan buat janji kosong, misalnya pengangguran (akan) digaji, yang nganggur itu 100 juta lebih apa mungkin digaji? Jangan juga pencitraan,” ujar Zulkifli, di sela pidato kerakyatan di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: Zulkifli Hasan Yakin Suara PAN di Pemilu 2019 Tembus Doble Digit
Zulkifli menegaskan agar kadernya tidak membuat janji program yang seperti itu.
Instruki lain diantaranya agar kerja kader berdasarkan prinsip-prinsip agama, kepemimpinan anti-korupsi, kolusi dan nepotisme, tidak boleh memperlakukan rakyat sebagai objek, dan tidak boleh melakukan politik transaksional.
Instruksi lainnya yaitu agar tidak menjadikan pemilu sebagai lahan mendukung perolehan suara.
“Menangkan Pemilu 2019 ini sebagai ajang berbuat kebaikan,” ujarnya.
Baca juga: Zulkifli Hasan: Jangan Gadaikan Suara dengan Harga Murah
Di lokasi yang sama, pemerhati sosial-politik, Rocky Gerung, menyindir program Kartu Pra-Kerja yang digagas capres Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai cara itu digunakan untuk menaikkan elektabilitas.
Ide Kartu Pra-Kerja yang di dalamnya ada gaji bagi mereka dinilai tidak masuk akal. Negara dinilai tidak akan mampu menggaji mereka yang tengah mengganggur.
"Penganggur akan dibiayai negara, uangnya dari mana?” ucap Rocky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.