Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Gunungkidul, Belasan Orang Mengungsi

Kompas.com - 06/03/2019, 22:59 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (6/3/2019) sejak siang hingga malam, menyebabkan sungai meluap hingga tanah longsor. Dari laporan terakhir, sejumlah kepala keluarga mengungsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, luapan air terjadi di beberapa kecamatan di lintasan Sungai Oya.

Baca juga: Cerita 43 Siswa SMK Madiun Terkepung Banjir Bandang Usai Ikut USBN

Di Gedangsari misalnya, luapan Sungai Oya menyebabkan dua sekolah terendam. Masing-masing di SMKN Gedangsari serta TK Negeri Gedangsari yang berada di Hargomulyo.

Selain itu, di Desa Bertemu juga dilaporkan terjadi tanah longsor di Dusun Batur Turu. "Satu jembatan juga dilaporkan putus," kata Edy, saat dihubungi Rabu malam.

Sebanyaj 6 KK, dengan 17 jiwa terdampak di Dusun Pringombo RT 004 RW 007, Desa Natah, Kecamatan Nglipar. Mereka tinggal di rumah Jumeno, warga Dusun Natah yang posisinya aman.

Baca juga: Banjir Bandang di Madiun Meluas hingga 35 Desa di 8 Kecamatan

Upaya pendataan masih terus dilakukan. Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.

Pihaknya terus berusaha memperbarui data. "Kalau di Gedangsari air mulai surut. Gedung sekolah juga aman karena airnya sudah surut, hanya saja area pertanian ada yang terendam," kata dia.

Kompas TV #Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Kabupaten #Madiun, Jawa Timur, kini telah meluas hingga ke 5 kecamatan. Yakni Kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Nglames, Mejayan dan Kecamatan Saradan. Ketinggian air mencapai 1 meter dan yang terparah terjadi di Desa #Purworejo Kecamatan Pilangkenceng, dan Desa #Klumutan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com