Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kata Lelaki dalam Video "Jokowi Terpilih, Tidak Ada Lagi Azan"

Kompas.com - 27/02/2019, 15:56 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Belakangan, ramai video yang berisi dugaan kampanye hitam terhadap capres nomor urut 01, Joko Widodo. Video tersebut sempat menjadi perbincangan warga Karawang dan warganet.

Dalam video tersebut, terdapat dua wanita tengah berbicara dengan seorang lelaki. Sementara satu wanita lainnya membuat video.

Belakangan, diketahui lokasi dalam video tersebut berada di Dusun Kalioyod, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Ketiga wanita itu, yakni CW, ES, dan IP. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Karawang.

Baca juga: Menurut Mahfud MD, Video Dugaan Kampanye Hitam di Karawang Berpotensi Langgar UU ITE

Lelaki dalam video tersebut, Suparjo, mengaku tak mengenal ketiga wanita tersebut. Ia pun lupa kapan peristiwa tersebut terjadi.

Meski begitu, ia mengakui baru-baru ini ada tiga perempuan yang sekilas mengajaknya berbicara.

"Saya lupa (kapan). Pokoknya siang-siang pas saya mau salat zuhur. Mereka juga bukan mau ke saya, tapi lagi lewat. Saya keluar, salah satu orang balik lagi," kata pria yang akrab dipanggil Abah Ajo, Rabu (27/2/29).

Kepala Desa Wancimekar Alih Miharja mengaku tahu persoalan dugaan kampanye hitam di wilayahnya. Ia baru mengetahuinya setelah video tersebut ramai diperbincangkan.

Meski demikian, ia mengakui dua di antaranya, ES dan IP merupakan warganya. Namun ia tak mengetahui satu lainnya.

"Yang 2 orang betul asli warga Wancimekar, yang satu orangnya enggak tahu orang mana. Bah Ajo juga dia warga saya pemilik kontrakan itu. Dulu nya Bah Ajo pedagang es," katanya.

Alih mengungkapkan, tidak mengetahui kedua warganya itu terlibat urusan politik. Menurutnya, keduanya merupakan ibu rumah tangga dan penjual es campur di depan rumahnya.

"Bukan kader dari partai politik. Makanya gak nyangka ikut-ikutan politik," terangnya.

Sementara itu, di depan rumah ES terdapat spanduk bertuliskan "Posko Pemenangan Prabowo-Sandi". Namun, menurut Nani, kakak ES, adiknya tidak pernah terlibat dalam urusan politik, begitu juga suaminya.

"Enggak pernah ikut-ikutan politik dia mah. Enggak dikasih uang nggak apa pokoknya. Itu juga (spanduk bertuliskan posko pemenangan) dikasih terus ditempel," katanya.

Kompas TV Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengakui, ketiga perempuan yang jadi tersangkakasusdugaan pelanggaran undang-undang ITE dan melakukan kebohonganterhadap pasangan capres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di Karawang, Jawa Barat, adalah relawan pendukung Prabowo-Sandi. BPN menyatakan cara-cara kampanye yang dilakukan ketiganya bukanlah standar kampanye yang diarahkan BPN Prabowo-Sandi. Meski begitu, tidak ada satu pun kecaman yang dikeluarkan, terhadap kampanye hitam ketiga perempuan itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com