Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Limbah Industri Salah Satu Fokus Program Citarum Harum Juara di Karawang

Kompas.com - 26/02/2019, 18:06 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang Wawan Setiawan menyatakan, program Citarum Harum Juara di Karawang akan memfokuskan pada perbaikan lahan kritis, penanganan limbah industri dan rumah tangga.

"Ada beberapa fokus utama kami dalam program Citarum Harum Juara, di antaranya teachment lahan kritis, penanganan limbah rumah tangga, dan limbah industri," kata Wawan Setiawan, dalam sambutan pencanangan 'Citarum Harum Juara', di Alun-Alun Karawang, Selasa (26/2/2019).

Ia menyebut teachment lahan kritis dilakukan sebagai dampak perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Beberapa proyek nasional seperti kereta cepat dan tol Jakarta-Cikampek 2 menyinggung lahan di sekitar Citarum.

Baca juga: Citarum Harum yang Dianggap Tak Maksimal..

Wawan mengatakan, panjang Citarum hilir sepanjang 120 kilometer, yang melintasi sembilan kecamatan dan 48 desa atau kelurahan di Karawang.

Penanganan sungai yang sempat dijuluki sebagai salah satu sungai tercemar di dunia itu membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, pemerintah, pegiat lingkungan, hingga masyarakat.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, sekitar 82 perusahaan membuang limbah langsung ke Sungai Citarum dan anak sungainya. Pihaknya juga fokus dengan penanganan pencemaran limbah pabrik.

"Salah satunya, kami akan tutup saluran limbah perusahaan, yang mencemari Sungai Citarum," kata dia.

Baca juga: BPK: Teriak-teriak Citarum Harum, tapi Enggak Tahu Akar Masalahnya

Pemkab Karawang, lanjut dia, menganggarkan sebesar Rp 1,7 miliar untuk mendukung Citarum Harum. Penanganan tersebut juga dibantu oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Cellica mengaku, akan mengumpulkan perangkat desa di sepanjang Sungai Citarum. Mereka akan diminta untuk melakukan pengelolaan sampah domestik dengan menggunakan anggaran dana desa.

"Perpresnya itu sudah ada dan bisa digunakan untuk pengelolaan sampah melalui dana desa," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com