Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kaget Saat Tahu Warganya Meninggal karena DBD

Kompas.com - 03/02/2019, 15:31 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua kaget setelah menerima informasi bahwa salah satu warganya meninggal dunia di rumah sakit karena menderita demam berdarah dengue (DBD).

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, tercatat ada empat warga yang terserang DBD, dari jumlah itu seorang warga asal Kecamatan Saprua meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Latumeten.

Menurut Tuasikal, sejauh ini dia belum mendapatkan laporan terkait adanya jumlah warga di Kabupaten Maluku Tengah yang terserang penyakit DBD, termasuk warga yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

“Oh orang Saparua? Saya belum dapat informasi soal itu tapi nanti saya akan tanyakan ke kepala dinas kesehatan,” kata Tuasikal kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (3/2/2019).

Baca juga: Cerita Heru Budidayakan Ikan Cupang, Banjir Order karena DBD hingga Raup Rp 15 Juta Per Bulan

Tuasikal mengungkapkan, kasus DBD di Maluku Tengah sejauh ini tidak muncul di permukaan. Meski demikian, upaya untuk mengantisipasi penularan penyakit tersebut terus dilakukan pemerintah daerah setempat.

“Kalau kasus DBD di Maluku Tengah tidak muncul di permukaan namun demikian saya sudah perintahkan dinas kesehatan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang terjadi di masyarakat,” katanya.

Dia mengaku, intruksi yang diberikan ke Dinas Kesehatan untuk segera ditindaklanjuti itu berupa sosialisasi ke masyarakat hingga pemberian bubuk abate dan kegiatan fogging di permukiman-permukiman penduduk.

“Dalam setiap apel dengan ASN saya juga meminta kepada mereka untuk menjadi agen dan melaporkan jika ditemukan kasus DBD di masyarakat, termasuk juga busung lapar dan sebagainya, agar cepat dilakukan penanganan,” ungkapnya.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Kasus DBD Tertinggi, Jawa Timur Peringkat Satu

Tuasikal menambahkan, untuk mengatasi berbagai penyebaran penyakit di masyarakat termasuk juga DBD, pihaknya terus gencar melakukan aksi bersih-bersih lingkungan termasuk juga pembersihan sungai-sungai yang ada di wilayah itu.

“Sungai-sungai kami bersihkan, berbagai jenis sampah kami bersihkan. Itu untuk mencegah penebaran penyakit di masyarakat. Kami tahu tempat yang kotor itu sangat berisiko nyamuk berkembang biak dan menebar penyakit,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com