Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Terbanyak Kasus DBD, Pemda Belum Tetapkan Status KLB

Kompas.com - 31/01/2019, 16:10 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Meski tercatat sebagai provinsi dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Indonesia, Provinsi Jawa Timur belum memberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan, kasus demam berdarah di Jawa Timur memang belum masuk ke kreteria yang disyaratkan sebagai daerah KLB sesuai regulasi yang berlaku.

Kreteria itu di antaranya, jumlah kasus baru demam berdarah dalam periode bulan tertentu menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya, serta timbulnya kasus demam berdarah pada suatu daerah yang sebelumnya belum pernah terjadi.

"Kreteria lain juga angka kematian demam berdarah dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50 persen atau lebih, dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama," kata Kohar, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Ada 2.660 Kasus Demam Berdarah di Jatim, 46 Penderita Meninggal

Menurut dia, Jawa Timur belum memenuhi kriteria itu meski data terakhir Jawa Timur disebut provinsi dengan kasus demam berdarah tertinggi.

"Tapi meski demikian, Pak Gubernur Soekarwo menginstruksikan tetap memberikan pelayanan kepada daerah-daerah dengan sama seperti kondisi KLB," jelasnya.

Sebelumnya, Jawa Timur disebut menduduki peringkat tertinggi dalam kasus demam berdarah di Indonesia.

Data sementara yang dihimpun Kementerian Kesehatan dari awal tahun hingga 29 Januari 2019 menunjukkan, jumlah kasus DBD di Jawa Timur mencapai 20 persen dari total laporan kasus yang diterima dari seluruh Indonesia, yaitu 13.683 kasus.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Kasus DBD Tertinggi, Jawa Timur Peringkat Satu

Di posisi kedua ada provinsi Jawa Barat dengan 2.008 kasus, dan posisi ketiga ada provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 1.169 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com