JOMBANG, KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Jombang Jawa Timur, mengalami kerugian cukup besar akibat rusak dan matinya tanaman padi di sawah mereka.
Kerusakan tanaman padi akibat genangan air dialami petani di Kecamatan Kesamben, Bandar Kedungmulyo, Peterongan, dan Tembelang.
Sutiyono (38), petani asal Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben mengungkapkan, selama 12 hari tanaman padi di lahan miliknya tergenang air. Genangan itu menyebabkan kerusakan pada tanaman padi.
Karena rusak, kata Sutiyono, dia harus melakukan penanaman ulang dengan bibit padi yang baru.
"Ya rugi karena harus menanam lagi. Kalau yang ini rusak, harus diganti," katanya, Selasa (29/1/2019).
Baca juga: Petani dan Penjual di Kendal Kaget Ada Durian Rp 14 Juta per Buah
Petani asal Dusun Ngemplak, Desa Podoroto itu mengatakan, genangan air tidak hanya menimpa sawah miliknya. Puluhan hektar sawah di sekitar sawahnya juga turut tergenang.
Genangan air yang menyebabkan kerusakan tanaman padi tersebut, ungkap Sutiyono, terjadi akibat dari tingginya cuaca hujan dan luapan Sungai Afur yang melintas di wilayah Kesamben.
Sutiyono mengaku menderita kerugian cukup besar. Luas lahannya kurang dari 1 hektar, tepatnya 550 ru.
Saat menanam padi pada awal Januari, dia mengeluarkan biaya sebesar Rp 750 ribu untuk setiap 100 ru. Pada penanaman kali ini, ungkapnya, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 1 juta untuk setiap 100 ru.
"Untuk (menanam) sekarang biayanya lebih besar karena harus cari benih ke Mojokerto. Jelas rugi, tetapi kalau tidak tanam lagi, kami malah rugi banyak," kata Sutiyono.
Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Moh. Samsul Arifin mengungkapkan, sekitar 150 hektar lahan tanaman padi di 10 desa di Kecamatan Kesamben tergenang air. Lamanya genangan air antara 5 hingga 12 hari.
Kondisi itu menyebabkan 84 hektar lahan tanaman padi di Kecamatan Kesamben rusak dan harus ditanam ulang.
"Laporan yang sudah masuk, luasnya 84 hektar yang rusak," kata Samsul.
Kerusakan tanaman, jelas Samsul, terjadi karena lamanya genangan air.
"Kalau (tergenang) 5 hari, kemungkinan masih bisa hidup. Tapi kalau sudah di atas itu apalagi 12 hari, jelas rusak," ungkapnya.
Ditambahkan, usia tanaman yang tergenang air di wilayah Kecamatan Kesamben bervariasi. Ada yang berumur 10 hari, ada pula yang usia masa tanam 20 hari.
Dihubungi Kompas.com, Selasa (29/1/2019) petang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Hadi Purwantoro mengungkapkan, akibat genangan air terlalu lama, terdapat 105 hektar lahan tanaman padi yang rusak dan harus ditanam.
Seratusan hektar lebih lahan tanaman padi yang rusak tersebut tersebar di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kesamben, Tembelang serta Peterongan.
"Kondisi yang paling parah ada di Kecamatan Kesamben. Sekarang mulai ditanami lagi oleh petani," kata Hadi Purwantoro.