Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: Amir Akui Bohong tentang Ibunya di Banyuwangi hingga Kampanye Relawan Jokowi Dihentikan Bawaslu

Kompas.com - 28/01/2019, 05:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Pengakuan Amiruddin (43), pria yang berjalan dari Sumatera Utara ke Banyuwangi untuk mencari ibu kandungnya, menjadi sorotan di Kompas.com pada hari Minggu (27/1/2019).

Amir mengaku, dirinya hanya memenuhi nazarnya berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi setelah sembuh dari penyakitnya, bukan untuk mencari ibu kandungnya. 

Selain itu, perselisihan kakak dan adik kandung karena warisan berujung maut. Sang kakak, Wadiyo (72), nekat membacok adik kandungnya, Radi (54), dengan sebilah sabit hanya karena batas tanah warisan. Berita dari Grobogan ini juga mendapat perhatian pembaca. 

Radi meninggal setelah mengalami luka serius usai bertikai dengan kakaknya sendiri, Wadiyo.

Berikut ini berita populer Nusantara secara lengkap:

1. Penjelasan Amir tentang nazarnya 

Amiruddin (tiga dari kiri) ditemani para relawan saat usai shalat Jumat di kawasan Masjid Jami Jombang, Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.KOMPAS.com/MOH. SYAFII Amiruddin (tiga dari kiri) ditemani para relawan saat usai shalat Jumat di kawasan Masjid Jami Jombang, Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.

Amiruddin (43) meminta maaf kepada para relawan dan masyarakat yang telah membantunya. Dirinya mengaku tidak memiliki keluarga atau ibu kandung di Banyuwangi.

Seperti diketahui, Amiruddin menjadi sorotan media ketika mengaku bernazar akan berjalan kaki dari Sumatera Utara ke Banyuwangi untuk mencari ibunya setelah sembuh dari sakit.

Selama perjalanannya ke Banyuwangi, banyak relawan dari beberapa kota yang dilintasi datang untuk memberi bantuan.

Ada yang memberi makanan, penginapan, dan bahkan uang. Bantuan uang tunai yang diterima Amiruddin mencapai Rp 74 juta.

Lalu bagaimana sikap kepolisian terhadap perbuatan pria asal Sumatera Utara tersebut? 

Baca berita selengkapnya: Amir Minta Maaf Berbohong, Jalan Kaki dari Medan-Banyuwangi Bukan untuk Temui Ibu

2. Kakak bunuh adik gara-gara tanah warisan

Suasana rumah‎ Radi (54), korban pembunuhan di Dusun Dunglo, Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/12019).‎KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Suasana rumah‎ Radi (54), korban pembunuhan di Dusun Dunglo, Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/12019).‎

Radi (54), warga Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas  di dalam rumahnya setelah dibacok kakak kandungnya, Wadiyo (72), menggunakan sebilah sabit, Minggu (27/1/2019) pagi.

Wadiyo nekat menghabisi nyawa adiknya sendiri karena berselisih paham tentang batas tanah warisan.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, jasad korban kemudian dibawa ke puskesmas terdekat untuk diperiksa. Hasilnya, korban mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com