Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pasien DBD Meningkat, Ridwan Kamil Rancang Langkah Pencegahan

Kompas.com - 25/01/2019, 17:29 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat terus meningkat. Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merilis data
hingga 24 Januari 2019 pasien DBD meningkatkan lima kali lipat dibandingkan bulan Desember 2018.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kasus tersebut telah menjadi atensi Pemprov Jabar. Ia menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan tindakan penanganan dan pencegahan.

"Ya sudah menjadi atensi saya, jadi kami sudah menyiapkan edaran imbauan dari seluruh daerah termasuk camat memastikan, pertama sumber-sumber yang diperkirakan menjadi potensi sarang dari penyakit itu menjadi atensi," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Januari 2019, Pasien DBD di RSHS Melonjak Lima Kali Lipat

Langkah kedua, kata Emil, ia menginstruksikan aparat kewilayahan untuk melakukan fogging khususnya di area permukiman padat penduduk.

"Kedua melakukan fogging di tempat-tempat padat. Ketiga tentunya melakukan upaya edukasi kepada masyarakat untuk pro aktif. Jadi tidak harus menunggu peran pemerintah yang menanggani," ungkapnya.

Meski kasusnya terus meningkat, Emil mengaku belum bisa menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kalau masalah definisi itu bukan soal jumlahnya, tapi ada situasi-situasi yang menjadi ukuran apakah naik menjadi wasapada atau tidak. Itu bagian yang sedang kita rumuskan. Nanti kalau sudah ada juga pasti saya akan sampaikan," jelasnya. 

Kompas TV Pasien dengan gejala demam berdarah mulai memenuhi sejumlah pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang berada di kabupaten Jember, Jawa Timur khususnya di pusat perkotaan yakni puskesmas kecamatan Sumbersari. Puskesmas di tengah kota ini setiap hari selalu kedatangan pasien dengan gejala penyakit demam berdarah yakni demam, suhu badan tinggi, perut sakit dan diare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com