Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari 2019, Pasien DBD di RSHS Melonjak Lima Kali Lipat

Kompas.com - 25/01/2019, 15:52 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasien penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung meningkat lima kali lipat di musim penghujan tahun 2019 ini.

Direktur Utama RSHS Bandung, dr. R Nina Susana Dewi mengatakan, rata-rata tahun 2018 pasien DBD yang dirawat di SsHS Bandung mencapai angka 8 - 10 pasien.

Namun, di musim penghujan Januari 2019 ini terdapat lonjakan pasien DBD yang dirawat di RSHS.

"Januari 2019 sampai tanggal 24 kemarin, meningkat berlipat-lipat. Sudah ada 55 pasien yang kami tangani. Jadi ini lonjakan luar biasa di RSHS, " katanya di RSHS Bandung, Jumat (25/1/2018).

Baca juga: Kasus Demam Berdarah Meningkat, Bupati Gresik Temui Pasien di RS

Namun, sejauh ini pihak RSHS sendiri belum menerima penjelasan pemerintah daerah terkait lonjakan penderita DBD ini.

Senada dengan Dirut RSHS, Kepala Divisi Infeksi KSM anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Dr Djatnika Setiabudhi mengatakan, pasien DBD di RSHS ini melonjak lima kali lipat dibanding bulan-bulan ditahun sebelumnya.

"Bisa dibayangkan lonjakan lima kali lipat," kata Djatnika.

Dari 55 pasien DBD yang dirawat di RSHS Bandung, sebagian sudah diperkenankan pulang karena kondisinya secara medis dinilai sudah mulai membaik. Menurutnya, lima sampai empat hari biasanya pasien DBD yang dirawat sudah mulai membaik.

"Jadi turn overnya cepat juga, empat sampai lima hari pulang, kalau sudah baik. Sekarang yang tinggal sudah bisa tertangani," ujarnya.

Adapun pasien yang dirawat umumnya warga sekitar Bandung Raya dan Sumedang. Namun saat ini rumah sakit daerah sudah bisa menangani pasien DBD.

"Kelayakan RS, sudah sangat mampu, dan ini tadi lebih awal datang (ke RS) lebih dapat infus dan obatnya hanya infus dan penurun demam saja.Kecepatan ketepatan pemberian cairan pengganti untuk kebocoran pembuluh darah tadi," ujarnya.

Djatnika mengatakan lonjakan pasien DBD ini disebabkan karena jenis nyamuka Aedes aegypti yang mudah berkembang biak di musim dengan kelembapan seperti di musim hujan saat ini.

Apalagi, genangan air hujan yang biasa tertampung dalam sampah seperti botol plastik, kaleng, dan sampah lainnya menjadi sarang yang berpotensi berkembang biaknya jentik nyamuk pembawa virus dengue ini.

"Jadi penampungan tempat perindukan nyamuknya dan suasana kelembaban ini sangat menguntungkan bagi nyamuk Aedes aegypti," katanya.

Kompas TV Pasien dengan gejala demam berdarah mulai memenuhi sejumlah pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang berada di kabupaten Jember, Jawa Timur khususnya di pusat perkotaan yakni puskesmas kecamatan Sumbersari. Puskesmas di tengah kota ini setiap hari selalu kedatangan pasien dengan gejala penyakit demam berdarah yakni demam, suhu badan tinggi, perut sakit dan diare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com