Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Kapal Tanker Tewas Setelah Terjatuh ke Dalam Tangki BBM

Kompas.com - 14/01/2019, 17:12 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Supriadi (19), seorang anak buah kapal (ABK) Victoria 11 ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam tangki bahan bakar minyak (BBM) kapal tersebut di Laut Perairan Teluk Bone, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (14/1/2019).

ABK yang diketahui baru magang ini adalah warga Jalan Butta-Butta Caddi, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Jenazah Supriadi yang merupakan taruna dari Balai Pelatihan dan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong, Makassar, Sulawesi Selatan, dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan tim medis Syahbandar Palopo setelah kapal tanker Victoria 11 sandar di Pelabuhan Tanjung Ringgit, Palopo, Sulawesi Selatan.

Kepala Syahbandar Palopo Taufan Eka Putra mengatakan, sekitar pukul 04.30 Wita awak kapal sedang melakukan pembuangan balas yang ada di dalam kapal.

Balas adalah air laut yang masuk ke dalam kapal dan dibuang untuk penyeimbang kapal. Sekitar pukul 05.00 Wita, ABK lainnya tiba-tiba mendengar suara benda terjatuh tepat di tangki kapal sebelah kiri.

Baca juga: Kapal Namses Bangsdzood Dilaporkan Hilang Kontak, Keluarga ABK Cemas

“ABK kapal lainnya bergegas menuju ke lokasi suara benda terjatuh itu, namun yang ditemukan hanya helm. Kemudian dicari lebih lanjut dengan menggunakan senter dan ditemukanlah jenazah korban dalam keadaan mengambang dalam tangki sedalam satu meter,” katanya.

Menurut Taufan, dari segi safety atau keamanan kapal, pihaknya melihat semua sudah sesuai standar keselamatan, hanya saja resiko bekerja di kapal memang sangat besar dan musibah bisa datang kapan saja.

“Kami sudah melihat dan memeriksa, sudah sesuai standar keamanan. Ini adalah musibah, karena resiko bekerja di kapal sangat besar,” ucapnya.

Meskipun sudah melihat kondisi peralatan kapal yang sudah memenuhi standar, namun pihak Syahbandar Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo masih akan melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut untuk memastikan penyebab pasti kematian.

“Kami akan melakukan investigasi lebih jauh tentang bagaimana prosedur kerja mereka di atas kapal, dan bagaimana tindakan pertamanya saat kejadian, dan apa tindakan selanjutnya agar tidak terjadi lagi hal yang demikian,” ujar Taufan.

Petugas kepolisian Polres Palopo langsung melakukan olah TKP di atas kapal serta meminta keterangan dari ABK lainnya dan kapten kapal untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Kota Makassar untuk segera dimakamkan.

“Sesuai permintaan keluarganya, mereka minta jenazahnya dipulangkan ke sana, apabila nanti ada permintaan lain dari pihak keluarga mungkin akan dilaksanakan di sana, tapi kalau untuk hasil pemeriksaannya, kondisi jenazahnya nanti dijelaskan sama dokter pelabuhan,” tambahnya.

Kompas TV Ratusan warga di daerah pesisir Kelurahan Lakessi dan Wattang, Soreang ramai ramai mengambil minyak di pinggir pantai. Minyak ini diduga merupakan tumpahan dari kapal pengangkut BBM di Dermaga Pertamina Parepare Kamis (10/1/2019) siang. Tumpahan minyak mirip bahan bakar solar diperebutkan warga. Warga mengambil tumpahan minyak menggunakan jerigen hingga puluhan drum. Sementara itu Camat Kecamatan Soreang sempat menemui pihak Pertamina untuk menanyakan penyebab tumpahnya minyak ini. Pihak Pertamina menggunakan oil bom untuk melokalisasi minyak serta menggunakan oil dispersant untuk mensterilkan tumpahan minyak yang tercecer di laut. Sebanyak 20 personel tim Pertamina terus berfokus pada sterilisasi minyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com