Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Namses Bangsdzood Dilaporkan Hilang Kontak, Keluarga ABK Cemas

Kompas.com - 08/01/2019, 11:46 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi


POLEWALI MANDAR,KOMPAS.COM – Sebanyak 12  ABK kapal Namses Bangsdzod, kapal tanker Crude Palm Oil (CPO) milik Perusahaan PT Surabaya Shipping Lines dilaporkan hilang kontak.

Kapal Namses yang biasanya berlayar selama 4 hari menempuh rute Sampit Kalimantan Tengah menuju Tanjung Priok, Jakarta. Namun, lebih dari 10 hari berlayar, kapal Namses dan 12 awaknya belum diketahui keberadaannya. 

Salah satu ABK, yakni Husni Mubarak (25) yang bertugas sebagai chief (mualim 2) hilang kontak dengan pihak keluarga dan perusahan tempatnya bekerja sejak akhir Desember lalu.

Orangtua Husni di Polewali Mandar, Sulawesi Barat kini cemas memikirkan keselamatan anaknya. Husni adalah warga Dusun Paku, Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Baca juga: Longboat yang Sempat Hilang Kontak Tiba di Asmat

Keluarga Husni yang ditemui, Senin (7/1/2019) kemarin menyebutkan, kabar yang mengejutkan pihak keluarga itu diketahui pertama kali dari salah satu staf perusahaan tempat Husni bekerja, melalui pesan singkat pada tanggal (28/12/2018) sekitar pukul 18:30 WIB.

"Ada pesan WhatsApp dari pihak perusahaannya, katanya kapalnya hilang kontak sebelum tiba di Tanjung Priok," tutur Ayu, kakak ipar Husni.

Menurut Ayu, biasanya lama perjalanan hanya 4 hari, namun kali ini sudah lebih dari 10 hari sejak berlayar. Kapal dikabarkan hilang kontak sejak tanggal 28 Desember 2018.

Sabang, orangtua Husni mengatakan, ia terakhir berkomunikasi dengan anaknya melalui sambungan telepon saat hendak berlayar dan masih berada di Sampit.

Husni masih sempat meminta doa restu orangtuanya agar dirinya selamat dalam pelayaran hingga sampai tujuan.

"Saya sempat bicara, katanya sudah mau berlayar. Mohon doanya agar selamat," kata Sabang, saat ditemui di rumahnya

Husni merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia terlahir dari pasangan suami istri Sabang dengan Bahara. Husni adalah lulusan sekolah Akademi Maritim Indonesia (AMI) Veteran Makassar tahun 2016.

Sejak lulus, ia langsung bekerja di kapal, dan kapal tempatnya bekerja sekarang merupakan kapal kedua.

Belum diketahui apa penyebab kapal pengangkut CPO tersebut kehilangan kontak. Dalam radar, kapal masih sempat terdeteksi pada tanggal 3 Januari 2019 lalu, tak lama kemudian perlahan menghilang dalam deteksi sonar dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Keluarga telah melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan tempat Husni bekerja.

Menurutnya, pihak perusahaan telah melakukan upaya pencarian dengan berkoordinasi dengan pihak Bazarnas, TNI AL, dan syahbandar, namun upaya pencarian jejak 12 ABK hingga kini masih nihil.

"Semoga anak saya bisa segera ada kabar dan selamat kembali ke rumah," tutur Sabang dengan nada sedih.

Pihak keluarga berharap agar anaknya bisa segera diletahui dan ditemukan keberadaannya. 

Kompas TV Inilah suasana kota tua di kawasan Jalan Panggung, Surabaya setelah pemerintah kota melalui dinas kebudayaan dan pariwisata menggandeng sejumlah komunitas dan masyarakat beramai-ramai mengecat kawasan yang terkenal akan sektor pedagangan tersebut dengan tema warna-warni. Nantinya kawasan yang menyimpan sejuta cerita pada masa jaman penjajahan ini akan menjadi destinasi wisata baru untuk wisatawan baik lokal maupun asing yang biasanya turun dari kapal pesiar saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan apabila pagi dan siang hari di kawasan Jalan Panggung ini dipergunakan warga untuk berjualan maka pada sore dan malam harinya kawasan ini bisa dijadikan wisata swafoto dengan perpaduan warna-warni bangunan. Apalagi dipadukan dengan ornamen kota tua yang tetap melekat pada lokasi yang menyimpan banyak nilai sejarah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com