Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Petani dan Kuntul Kerbau Saling Menguntungkan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 15/12/2018, 10:03 WIB
Rosyid A Azhar ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GORONTALO , KOMPAS.com – Sering kali dijumpai para petani yang membajak sawah dikerumuni burung-burung berbulu putih. Itulah burung kuntul.

Biasanya yang mengerumuni ini adalah dominasi burung kuntul kerbau (Bubulcus coromandus) jika yang dibajak merupakan tanah tanpa genangan air, jika sawahnya penuh air dominan burung kuntul kecil (Egretta garzetta).

Untuk membedakan kedua burung kuntul ini tidak sulit meskipun ukuran dan bentuknya nyaris sama, lihat saja pada paruhnya, kuntul kerbau berwarna kuning, kuntul kecil berwarna hitam.

Burung ini merupakan satwa yang bermanfaat bagi petani. Karena membantu para petani mengendalikan hama dan serangga. Sebenarnya  semua burung memberi manfaat bagi manusia.

Baca juga: Mengapa Kuntul Kerbau Suka Berada di Dekat Sapi?

Hasil penelitian Wetlands Interntional Indonesia di Banten menemukan hubungan yang unik antara petani dan burung ini.

Selama ini semua burung dianggap hama karena berada di sawah dan disangka pemakan tanaman. Kesalahpahaman ini sering terjadi.

“Makanan Kuntul kerbau adalah serangga yang menjadi hama petani, seperti walang sangit dan wereng,” kata Yus Rusila Noor, Head of Programme Wetlands International Indonesia, Sabtu (15/12/2018).

Burung kuntul sangat membantu memberantas hama pertanian, seperti walang sangit dan wereng. Burung ini memakan serangga yang selama ini menjadi musuh petani.

Kehadiran burung ini di sawah tidak perlu diusir, apalagi ditangkap dan ditembak. Jika burung ini berkurang atau bahkan hilang dari persawahan maka bencana pertanian bisa datang, hama akan memakan tanaman pertanian.Petani rugi dan bahan pangan akan terganggu ketersediaannya.

Baca juga: Asyiknya Mengamati Burung Kuntul Kecil saat Berbiak

“Itulah sebabnya Kuntul kerbau juga membantu dalam pemberantasan hama secara biologis,”jelas Yus Rusila Noor.

Kuntul kerbau merupakan burung yang paling sukses mengkolonisasi suatu wilayah. Mereka menguasai pesisir Perancis, dan sekarang Inggris. Di Afrika mereka mulai tersebuar luas, berdampingan dengan kerbau liar dan gajah.

Burung ini umumnya bersarang di pohon mangrove, tetapi juga di pohon-pohon perkotaan, hingga di lokasi penampungan sampah. Bersama kuntul kecil, kuntul kerbau juga umum ditemukan.

Saat bertelur, betinanya bisa mengeluarkan 2-4 butir dengan masa pengeraman sekitar 14 - 21 hari.

Hubungan kuntul kerbau, petani dan kerbau atau sapi adalah hubungan yang saling menguntungkan.

Baca juga: Warga Dusun di Yogya Ini Hidup Bersama Ribuan Burung Kuntul

 

Petani dibantu burung ini memberantas hama, kerbau atau sapi dibantu membersihkan kutu atau serangga yang mengganggu tubuhnya, dan burung ini mendapat makanan di ladang pertanian.

Melestarikan burung kuntul kerbau berarti mendukung upaya pertanian yang berkelanjutan, sebaliknya memburu atau menembak burung ini berarti merusak kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com