WAMENA, KOMPAS.com- Setelah berhasil diidentifikasi, kini jenazah Matius Palinggi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua, Minggu (10/12/218), akan dibawa ke tanah kelahirannya, Toraja.
Matius Palinggi adalah karyawan PT Istaka Karya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang masak bagi para pekerja yang melaksanakan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Matius Palinggi meninggalkan seorang istri yang baru dinikahinya sekitar 4 tahun lalu. Istri korban yang melihat kondisi suaminya menangis.
Baca juga: Matius Palinggi Tewas Dibunuh KKB di Nduga dengan Sajam dan Senjata Api
Ketua Ikatan Keluarga Toraja Sepegunungan Tengah Papua, Yohanis Tuku mengungkapkan, jenazah kerabatnya akan disemayamkan di Kodim 1702/Wamena untuk sementara waktu dan selanjutnya akan dikirim ke kampung halamannya di Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Yohanis, pihaknya masih menunggu dari perusahaan PT Istaka Karya untuk membantu pihak keluarga menerbangkan korban ke kampung halaman.
“Jadi kami mengikuti permintaan aparat dan juga pihak perusahaan untuk korban disemayamkan di Kodim. Namun kami berharap korban segera mungkin dikirim ke kampung halaman,” katanya.
Terkait santunan, Yohanis menjelaskan, tak ingin membahas santunan. Sebab, hal itu sudah dibahas oleh keluarga korban yang lainnya di Timika.
“Sebelumnya sempat ada kabar nilai santunan Rp 24 juta. Namun info terakhir berubah menjadi Rp 75 juta ditambah biaya asuransi dan beasiswa bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, sekelompok KKB di Nduga dibawah komando Egianus Kogoya, melakukan aksi teror terhadap pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang berada di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Dalam teror itu, aparat kepolisian berhasil menemukan lagi korban meninggal dunia, yaitu Matius Palinggi. Dia ditemukan 1 kilometer dari lokasi para korban yang lainnya ditemukan.
Saat ini, sudah ada 16 karyawan PT Istaka Karya dan 1 pegawai PUPR meninggal dunia serta 4 orang lainnya masih belum diketahui kondisinya.
Sementara di Distrik Mbua, kelompok KKB melakukan penyerangan terhadap Pos TNI di sana. Satu anggota TNI meninggal dunia dan 1 anggota luka-luka.
Dalam proses evakuasi kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap aparat, dua orang anggota luka-luka akibat tertembak.