Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah: Nabi Muhammad Tidak Pernah Menebar Kebencian dalam Berpolitik

Kompas.com - 19/11/2018, 15:25 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - KH Solahudin Wahid (Gus Sholah), Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang yang juga adik mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), mengajak para politisi di Indonesia meneladani cara berpolitik Nabi Muhammad SAW.

Kata Gus Sholah, di momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, banyak sifat-sifat nabi yang bisa diteladani politisi di Indonesia dalam konteks komunikasi politik. Diantaranya, nabi selalu berkomunikasi dengan cara yang baik dan tidak menebar kebencian dan permusuhan.

"Dalam Alquran Surat Ali Imron 159 disebutkan bahwa Nabi selalu menyampaikan pesan dengan santun, lemah lembut dan tidak perna menebar kebencian, tidak memaksa dan tidak menyerang orang dalam perkataannya," kata Gus Sholah dikonfirmasi, Senin (19/11/2018).

Nabi dalam ajarannya juga seorang yang jujur dan dapat dipercaya. Jujur menurutnya adalah menyampaikan fakta apa adanya dan tidak menutupi fakta untuk kepentingan tertentu, apalagi sengaja menyebar berita hoaks.

Baca juga: Sambut Maulid Nabi, Warga Gorontalo Siapkan Kue Kolombengi dan Wapili

"Saya rasa masih banyak sifat Nabi yang perlu diteladani bagi para politisi di negeri ini. Jika cukup melakukan 3 sifat saja yakni jujur, dapat dipercaya dan berkata baik, itu sudah bagus jika benar diterapkan," jelasnya.

Sifat-sifat Nabi tersebut bahkan berlaku tidak hanya dalam konteks berpolitik saat ini, namun juga relevan diterapkan dalam kehidupan manusia baik bagi seorang pemimpin, seorang bapak, maupun individu dalam kehidupan sehari-hari.

Gus Sholah juga menyinggung banyaknya fenomena dakwah dan khutbah Jumat di masjid dengan materi menghujat dan menyerang kelompok lain. Kata dia, materi dakwah tersebut sudah tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya pengurus masjid perlu melakukan seleksi materi dan pendakwah atau khotib salat Jumat yang akan beraktivitas di masjid. "Saya rasa pengurus masjid perlu menertibkan hal-hal semacam itu," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com