BBKSDA Riau Lepasliarkan Beruang, Macan Akar, dan Kukang ke Habitatnya

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan pelepasliaran satwa dilindungi dalam rangka peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Senin (5/11/2018).

"Pelepasliaran satwa dilindungi meliputi dua ekor beruang madu (Helarctos malayanus), satu ekor macan akar (Felis bengalensis) dan satu ekor kukang (Nycticebus coucang)," ucap Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kepada wartawan, Rabu (7/11/2018).

Satwa yang dibebaskan ke habitatnya itu, sebelumnya telah dilakukan observasi di kandang transit selama beberapa waktu.

Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Penjualan Satwa Dilindungi di Pasar Ayam Cirebon

"Pelepasliaran kita lakukan di kawasan konservasi dalam pengelolaan BBKSDA Riau, yang jauh dari permukiman penduduk dan merupakan habitatnya," ucap Suharyono.

Pelepasliaran dilakukan sejumlah petugas BBKSDA Riau yang dipimpin drh Rini Deswita. Tim berangkat dari kantor BBKSDA Riau dengan menggunakan dua kendaraan yang masing-masing membawa satu ekor beruang dan satwa lainnya.

Suharyono mengungkapkan, satwa yang berada di kandang transit BBKSDA Riau berasal dari penyerahan warga, penyitaan, maupun temuan.

"Sebelum dilepasliarkan, kita telah melakukan pengecekan kesehatan dan observasi. Apabila dinilai siap dilepaskan ke alam bebas, maka akan segera dilakukan pelepasliaran ke habitatnya," kata Suharyono.

Baca juga: Jual Online Satwa Dilindungi, Warga Bondowoso Ini Ditangkap Polisi

Dia menambahkan, tujuan pelepasliaran adalah selain mengembalikan satwa tersebut ke habitatnya, juga agar satwa dapat berkembang biak secara alami untuk menghindari kepunahan dan menjaga ekosistem yang ada.

"Kita berharap satwa yang kita lepasliarkan ini terus berkembang biak. Kemudian kita imbau masyarakat untuk tidak memburu satwa-satwa dilindungi tersebut," tegas Suharyono.