Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Ada Niat dari Pak Prabowo untuk Mendegradasi Warga Boyolali"

Kompas.com - 04/11/2018, 17:49 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Prabowo-Sandi menilai, pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengatakan "tampang Boyolali" dan viral di media sosial sudah dipelitir.

Video tersebut dianggap sudah tidak utuh sehingga menimbulkan berbagai macam penafsiran di masyarakat.

"Video yang viral di medsos sudah dipotong. Kalau mendengarnya, membacanya video itu secara utuh, melihatnya secara utuh tentu persepsinya tidak seperti itu," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jateng, Sriyanto Saputro dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).

Menurut Sriyanto, Prabowo mengucap "tampang Boyolali" dalam pidatonya tersebut bukan untuk merendahkan warga Boyolali.

Sebab, pernyataan itu Prabowo sampaikan di depan kader, partai koalisi, relawan dan pendukung dalam peresmian posko badan pemenangan Prabowo-Sandi.

"Otomatis ilustrasi yang disampaikan beliau itu terhadap kader-kader kita. Di situ jelas sekali misalnya memberi ilustrasi bahwa itu menyangkut ketimpangan, masih banyaknya kemiskinan, kemudian juga mencontohkan misalnya gedung-gedung tinggi, hotel-hotel mewah di Jakarta yang bertaraf internasional semua ada di Jakarta," kata dia.

Baca juga: Sekjen PAN Nilai Pidato Prabowo soal Tampang Boyolali Dipolitisasi

"Sebutlah hotel JW Marriott. Kalian sudah pernah ke sana, belum. Ya, kan? Mungkin kalau kalian ke sana diusir karena ini, tampang Boyolali. Sehingga tentunya kami heran kalau kemudian ada yang tersinggung tapi di luar forum yang hadir dalam kesempatan tersebut," ucap Sekretaris Gerindra Jateng.

Sriyanto kembali menegaskan, pernyataan Prabowo dalam peresmian posko badan pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali bukan ditujukan kepada warga Boyolali secara umum. Tetapi kepada para kader, pendukung yang hadir dalam acara tersebut.

"Tidak ada niat dari Pak Prabowo untuk mendegradasi warga Boyolali, apalagi merendahkan martabat orang Boyolali," bebernya.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono menambahkan, pidato Prabowo yang mengucap "tampang Boyolali" tersebut tidak untuk merendahkan warga Boyolali. Sebab, pidato itu disampaikan di hadapan kader dan pendukung Prabowo-Sandi.

"Kami ingin menyampaikan kepada warga Boyolali untuk tidak terpengaruh oleh perkembangan situasi ini. Kami mengharapkan supaya kita tetap bisa berpikir jernih supaya masalah ini yang sebenarnya terjadi di Boyolali adalah soal ketimpangan, kemiskinan. Apa yang diilustrasikan Pak Prabowo tentang keberadaan tempat-tempat, hotel-hotel mewah yang hanya bisa dimasuki oleh kelompok masyarakat tertentu adalah fenomena nasional. Bisa jadi fenomena itu juga terjadi di Boyolali," ungkapnya.

Dia menerangkan bahwa kehadiran Prabowo dalam acara tersebut merupakan keinginannya untuk bisa menyerap aspirasi dari internal partai untuk kepentingan masyarakat Boyolali.

Baca juga: Protes Pidato Tampang Boyolali, Warga Tuntut Permintaan Maaf Prabowo

Oleh karena itu, Ferry mengimbau kepada semua pihak agar tidak memanfaatkan isu tersebut untuk menyebarkan berita yang tidak benar.

"Kami sudah mempelajari secara utuh video tersebut tidak benar. Kami mengharapkan supaya tindakan-tindakan seperti ini jangan diterus-teruskan," jelas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com