Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburat Kegembiraan Warga saat Listrik Menerangi Sijantung...

Kompas.com - 22/10/2018, 17:42 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Listrik tak dapat disangkal menjadi salah satu faktor pendorong vital bagi pertumbuhan perekonomian dan aktivitas warga, di berbagai daerah. Terutama untuk daerah 3T, atau daerah tertinggal, terdepan, terluar. 

Adalah suatu kisah Desa Sijantung dan Desa Rempang Cate di Kelurahan Sijantung, di Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau, yang mengalami gulita selama beberapa puluh tahun akibat tidak teraliri listrik dengan baik. 

Kehidupan di dua desa yang kebanyakan penduduknya merupakan nelayan ini tak memiliki banyak aktivitas. Semua berjalan lambat.

Untuk menonton televisi dan mendapatkan informasi saja, mereka harus kesusahan. Apalagi membangun aktivitas perekonomian seperti memproduksi barang untuk dijual. 

Namun akhirnya, Bright PLN Batam masuk dan memberi terang di dua desa ini. Hadirnya terang disambut haru dan sukacita warganya. Bagaimana tidak, dengan terang yang tersedia penuh selama 24 jam, akan ada banyak kegiatan yang mereka lakukan untuk memajukan kehidupan desanya. 

Baca juga: PLN Batam Kirim 12 Relawan Pulihkan Listrik di Palu dan Donggala

Ramli (42) warga desa Sejantung ditemui di kediamannya mengaku sangat senang dan sangat berterimakasih sekali, pasalnya setelah menanti puluhan tahunan, akhirnya kampung kelahirannya bisa terang benderang.

"Saya sangat berterimakasih sekali dengan bright PLN Batam yang akhirnya mau menjawab dan mengabulkan permintaan kami atas ketersediaan listrik di daerah terujung dari pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara Singpaura ini," kata Ramli.

Ramli mengaku setidaknya ke depan dirinya beserta warga Sijantung lainya tidak perlu lagi kesusahan jika ingin menonton TV dan melakukan aktivitas lainnya, karena saat ini di kampung mereka sudah dilayani listrik selama 24 jam.

"Kalau dulu ingin menonton TV hanya bisa malam hari, itupun hanya sampai pukul 00.00 WIB, selebihnya menggunakan pelita (lampu teplok) untuk penerangan. Namun sekarang listrik bisa dirasakan manfaatnya 24 jam full," ujarnya.

Tidak saja menonton TV, bahkan saat ini dirinya yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan tidak perlu susah lagi dalam mencari ketersediaan es balok untuk keperluan melaut, sebab lemari es yang dimilikinya kini bisa berfungsi secara maksimal.

Baca juga: Menjawab Tingginya Kebutuhan di Sektor Pembangkit Tenaga Listrik

"Kalau dulu jangankan untuk keperluan melaut, untuk keperluan rumah saja tidak bisa dipergunakan secara maksimal karena keterbatasan penerangan. Karena saat itu kami menggunakan genset, dimana biaya dibutuhkan sangat-sangat tinggi sekali," terangnya.

Senada diungkapkan Annisa (37), usai menghidupkan mesin baru PLN Batam tersebut, berulang kali mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja PLN Batam. 

"Dulu jangankan listrik, dapat lampu petromak saja sudah sangat bersyukur kami. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk bright PLN Batam," kata Annisa.

Penghasilan tambahan

Annisa bersama ratusan kepala keluarga (KK) di Sijantung mengucap syukur karena kehadiran listrik PLN Batam membuat warga terutama ibu-ibu bisa berusaha mencari penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com