KOMPAS.com - Kasus dugaan malpraktik terhadap Alfareza (13) di RS Cut Nyak Dhien (RSCUND) Meulaboh terus berlanjut. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah sakit tersebut.
Polisi terpaksa memasang garis polisi karena ayah korban sempat mengamuk di dalam ruang perawatan anak di RSCUND Meulaboh.
Seperti diketahui, Aflareza meninggal dunia lima menit mendapat suntikan lebih dari dua kali dari tim medis RSCUND.
Pihak rumah sakit membenarkan insiden tersebut dan mengakui ada dua anak yang meninggal setelah disuntik oleh tim medis mereka.
Berikut fakta yang terungkap dari kasus dugaan malpraktik di RSCUND tersebut.
“Saya dan ayah Alfareza yang membawanya ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB langsung ditangani oleh dokter bedah, yakni dokter Samson untuk penanganan operasi. Setelah dioperasi kondisinya sudah membaik. Kemudian, tak lama setelah disuntik, saat berada di ruang anak langsung meninggal,” kata Syahril, paman korban, Jumat (19/10/2018).
Menurut Syahril, saat pemberian serum suntik oleh perawat, tidak dilakukan uji coba obat yang akan diberikan untuk mengetahui alergi atau tidak terhadap obat tersebut.
Alfareza (13), putra dari Suwardi, warga Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat diduga meninggal dunia beberapa saat setelah disuntik oleh petugas medis di RSCUND Meulaboh.
Baca Juga: Diduga Salah Suntik, Dua Bocah di Aceh Barat Meninggal Dunia
Menurut keterangan Syahril, Alfareza disuntik lebih dari tiga kali oleh tim medis RSCUND usai operasi kecelakaan yang menimpanya.
Saat itu, Alfareza terpaksa menjalani operasi di RSCUND karena bagian punggungnya tertancap dahan kayu setelah terjatuh dari pohon pada hari Jumat (19/10/2018).
“Tak lama setelah disuntik, keponakan saya langsung meninggal. Padahal tadi setelah dioperasi sudah sehat. Bahkan menurut dokter bedah, kondisinya sudah membaik, sehingga tadi sempat bicara dengan kami," kata Syahril, Sabtu (20/10/18).
Baca Juga: Dugaan Kasus Malapraktik Salah Suntik di Meulaboh, Polisi Amankan Barang Bukti
Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Muhammad Isral mengatakan, ayah pasien Alfareza sempat mengamuk dan memecahkan pintu kaca dan lemari yang berada di ruang anak.