Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Ajak Pengusaha Bikin Pasar Digital Khusus Produk Lokal

Kompas.com - 16/10/2018, 14:08 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Kota Bandung mengaku prihatin dengan kondisi laju perekonomian di Kota Bandung yang cukup baik ternyata lebih banyak dinikmati oleh pengusaha-pengusaha produk asing.

“Ironis ternyata walaupun laju pertumbhan ekonomi Kota Bandung mencapai 5 persen lebih, yang menikmatinya belum tentu pengusaha Bandung. Dengan marketplace, produk lokal hanya 10 persen, sisanya produk impor,” ujar Ketua Japnas Kota Bandung, Dendy Akad Buldansyah saat ditemui seusai Rakercab Japnas Kota Bandung di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (16/10/2018).

Agar dapat menjadi penguasa di rumah sendiri, Japnas berencana membuat pasardigital khusus produk-produk lokal.

“Kita sedang membangun marketplace yang akan kita isi dengan 100 persen produk lokal. Nanti kita verifikasi dan validasi barang-barang asli dan produk Indonesia,” jelasnya.

Dengan keberadaan pasar digital tersebut, Dendy berharap bisa mengurangi pola konsumtif pengusaha-pengusaha lokal yang saat ini justru membeli barang jadi dari luar negeri, untuk kembali dijual dalam kemasan baru di Indonesia.

“Sekarang justru pengusaha lokal polanya berbasis konsumtif bukan produksi. Mereka mau produksi sulit karena serba mahal. Barangnya dijual malah takut enggak laku. Akhirnya beli barang di China, datang ke sini lebih murah, kualitas lebih bagus, ke sini tinggal packaging, kasih merek,” ujarnya.

Baca juga: Japnas: Produk Lokal Bandung Belum Jadi Tuan Rumah di Daerahnya Sendiri

Dendy menjelaskan, pola tersebut ke depannya akan berimbas buruk untuk laju perekonomian di Indonesia.

“Sekarang mungkin tidak ada dampaknya, tapi 30 tahun kemudian dampaknya ekonomi kita semakin lemah, pengusaha semakin lemah. Justru nanti ekonomi negara lain makin kuat. Kondisi ini bisa kita selamatkan kalau misalkan dari sekarang pemerintah dan pengusaha di Japnas bisa berkolaborasi membela dan membeli produk lokal sehingga bisa bertumbuh,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, Priana Wirasaptura mengatakan siap berkolaborasi dengan Japnas dalam rangka menggenjot peningkatan laju ekonomi produk-produk lokal terutama dari pengusaha asli Kota Bandung.

“Pesan saya kepada Japnas mari berkolaborasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung,” kata Priana.

Priana mengatakan, saat ini produk lokal yang perlu digenjot pemasarannya adalah produk-produk fesyen dan kerajinan.

“Catatan kami produk yang masih berkembang di Kota Bandung adalah kuliner. Perkiraan mencapai 50 persen lebih kuliner. Tapi ada bidang lain seperti fashion craft dan lainnya,” ujarnya.

Tidak hanya mendorong soal penjualan, Priana mengatakan Pemerintah Kota Bandung juga terus menggenjot bertambahnya pengusaha-pengusaha baru melalui program-program yang telah digulirkan.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Galeri Batik Digital Diluncurkan di Solo

Salah satu program yang sudah bergulir adalah pemberian kredit usaha bunga rendah kepada masyarakat yang diberinama Kredit Melati (Melawan Rentenir).

“Kita terus menerus menggelar program yang berkaitan dengan gerakan kewirausahawan. Arah program kita memajukan koperasi dan UMKM. Kita juga memprioritaskan program gemar berkoperasi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com