Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japnas: Produk Lokal Bandung Belum Jadi Tuan Rumah di Daerahnya Sendiri

Kompas.com - 16/10/2018, 10:01 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung saat ini menjad salah satu pusat perdagangan di Indonesia dengan komoditi utama produk-produk kreatif dan sandang lokal.

Namun demikian, sebagian besar perputaran ekonomi di Kota Kembang ternyata masih dikuasai oleh produk asing yang dijual di factory outlet maupun di dalam pusat perbelanjaan.

Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Kota Bandung, Dendy Akad Buldansyah menilai, para pengusaha di level mikro pada khususnya memerlukan dukungan besar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Setidaknya dalam hal mendorong intervensi pasar agar bisa memberikan peluang bagi produk lokal.

"Sekarang produk lokal belum menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri akibat banjirnya produk impor. Beragam produk mulai dari fesyen, kuliner, barang kebutuhan rumah tangga dan lainnya dari anggota Japnas banyak yang punya potensi, namun sulit berkembang, sehingga butuh dukungan pemerintah daerah," kata Dendy di Bandung, Selasa (16/10/2018).

Dengan bantuan keberpihakan dari Pemerintah Kota Bandung, kata Dendy, nantinya akan memberikan dampak besar bagi para pelaku usaha. Apalagi, sambung dia, jika didorong dengan regulasi khusus yang mengatur dunia wirausaha.

"Keberpihakan dari pemkot sangat penting agar produk lokal bisa bersaing dengan produk impor. Keberpihakan tersebut mulai dari imbauan penggunaan produk lokal bagi masyarakat khususnya PNS, atau dalam bentuk peraturan daerah yang melindungi produk lokal," tuturnya.

Baca juga: Bupati Temanggung Siap Ngamen Pasarkan Produk Lokal

Dendy menjelaskan, keberadaan produk lokal bukan hanya sebatas menjadi penanda aktivitas perekonomian daerah yang hanya menopang kehidupan sehari-hari. Namun, kata dia, keberadaan produk-produk lokal bisa menjadi penopang ekonomi suatu daerah yang bisa bergulir secara mandiri.

Selain itu, Dendy mengatakan, potensi ekonomi lokal juga bisa menjadi penunjang kesejahteraan masyarakat untuk menjadi solusi jitu menekan angka kemiskinan dan persoalan sosial lainnya.

"Penggunaan produk lokal punya arti sangat penting agar ekonomi daerah bisa lebih kokoh dan tidak terpengaruh terhadap kondisi ekonomi global. Bahkan, bisa membuat masyarakat sejahtera dan mandiri," tuturnya.

Tidak hanya itu saja, Dendy mengatakan, keberadaan produk lokal tidak akan terpengaruh oleh terpaan kondisi ekonomi global ketika nilai tukar dollar terhadap rupiah yang saat ini terus naik.

Baca juga: Cinta Produk Lokal, Ini 6 Barang yang Pernah Dibeli Jokowi saat Blusukan ke Daerah

Menurut dia, produk lokal justru bisa tetap bertahan karena tidak mengandalkan pasokan dari luar negeri. Sebab, 75 persen bahan baku serta pengerjaannya dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

"Penggunaan produk lokal akan meminimalisasi dampak negatif dari melonjaknya nilai tukar dollar yang kini banyak dikeluhkan pengusaha. Jadi perekonomian tidak ikut terguncang oleh isu ekonomi global yang kini terus membuat resah para pengusaha,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com