KOMPAS.com - Pasca-gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, ribuan warga Kota Palu dan Donggal memilih mengungsi ke daerah lain.
Di Kota ParePare tercatat pengungsi asal Kota Palu adalah 1.545 jiwa. Sementara itu, tercatat ada 400 pengungsi asal Palu yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Luwu.
Bagaimana nasib para pengungsi yang masih bertahan di Kota Palu dan Donggala? Ini faktanya.
Mengantisipasi kedatangan para pengungsi dari Sulawesi Tengah, Pemerintah kota Parepare telah menyiapkan gedung besar untuk menampung para pengungsi.
"Dari hari ke hari pengungsi asal Sulteng (yang mengungsi) ke Kota Parepare semakin banyak. Baik itu dari Palu, Sigi dan Donggala. Mereka rata-rata ditampung oleh keluarga dan kerabat," kata Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Selasa (9/10/2018).
Berdasarkan data Posko Pasido, jumlah pengungsi asal Sulteng mencapai 1.545 orang.
“Setelah didata, kami memberikan bantuan berupa makanan, kebutuhan bayi dan pakaian," lanjut Taufan.
Sementara itu, bantuan terus diupayakan untuk membantu para pengungsi tersebut. Salah satunya dari jajaran Kodim 1405 Mallusetasi.
Komandan Letkol Arm. Adi Hamsah, mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan berupa kebutuhan pokok dari Kodim 1405 Mallusetasi langsung ke para pengungsi di sejumlah titik di kota Parepare.
Baca Juga: Jumlah Pengungsi Sulteng di Parepare Capai 1.545 Jiwa
Bupati Luwu Andi Mudzakkar mengatakan, 400 pengungsi asal Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebar di 22 kecamatan, Kabupaten Luwu.
“Jumlah pengungsi asal Sulteng di Luwu mencapai 400 orang, saya sudah keluarkan edaran kepada kepala desa agar mencatat semua keluarga yang dilanda bencana di Palu supaya dilaporkan dan selanjutnya akan kita berikan bantuan. Saat ini semua Puskesmas jadi posko bencana korban gempa Palu,” katanya, Kamis (11/10/2018).
Sementara untuk pelajar yang mengungsi, Mudzakkar menginstruksikan kepada kepala sekolah agar menerima siswa dan disiapkan bantuan.
“Saya sudah instruksikan juga kepada kepala sekolah agar diterima disemua tingkatan, tidak ada alasan untuk tidak diterima,” ujarnya.
Baca Juga: Pengungsi Gempa dan Tsunami Asal Palu Capai 400 Orang di Luwu