Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Stroke yang Selamat dari Gempa Palu Kini Dirawat di Palopo

Kompas.com - 08/10/2018, 16:34 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Seorang pasien Rumah Sakit Undata Palu, Sulawesi Tengah, yang selamat dari guncangan gempa bumi pada Jumat (28/09/2018) lalu, kini mengungsi ke kota Palopo, Sulawesi Selatan dan kembali menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Siti Madyang, Senin (8/10/2018).

Diketahui korban adalah Rabiah (45), penderita stroke asal Desa Omu, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi Biromaru.

Saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Undata Palu, dia sudah dijadwalkan akan keluar dari rumah sakit karena sudah pulih dari stroke. Namun saat sudah dijadwalkan untuk keluar dari RS Undata, tiba-tiba saja gempa mengguncang Kota Palu.

Beruntung Rabiah selamat. Dia sempat terhempas ke tembok sehingga mengalami luka dalam pada bagian tubuh sebelah kiri.

“Saat itu saya berjalan di teras rumah sakit sambil memulihkan kondisi saya, tetapi gempa tiba-tiba terjadi, saya sempat berlari keluar tetapi saya terhempas ke tembok. Saya mulai merasakan sakit dan bertahan di depan bersama korban lainnya,” kata Rabiah, Senin (8/10/2018).

Baca juga: Polisi Tangkap 101 Pelaku Penjarahan di Palu, 3 di Antaranya Ditembak

Rabiah dan suaminya, Asis (45) memilih mengungsi ke Palopo di rumah keluarganya. Kondisi Rabiah saat ini belum membaik dari stroke yang dideritanya dan tengah mendapat perawatan intensif dari dokter.

Suami korban, Asis mengatakan, istrinya tidak bisa berjalan karena menderita luka dalam dan strokenya kambuh.

“Kondisinya makin menurun, dia tidak bisa berjalan dan dokter mengatakan bahwa dia juga menderita gangguan pada syaraf dan jantung,” ucapnya.

Baca juga: Anak-anak di Palu Sudah Mulai Bermain dan Menggambar...

Asis mengatakan, waktu kejadian gempa dia tidak bersama istrinya, melainkan di rumahnya menyiapkan kendaraan untuk mengantar pulang. Asis pun sempat dihantam kaca lemari yang menyebabkan lengannya terluka.

“Jadi besoknya saya berupaya mencari istri, karena waktu malam kondisi gelap gulita dan tak ada yang bisa dihubungi lewat telepon seluler. Dalam pencarian 2 jam alhamdulillah saya berhasil menemukannya dalam keadaan tidak mampu lagi berjalan,” tutur Asis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com