KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai mengkaji lebih serius tentang revitalisasi Sungai Kalimalang.
Tim riset sudah dikirim Ridwan Kamil untuk menemukan poin penting yang bisa dijadikan landasan ide revitalisasi Sungai Kalimalang.
Lalu berita tentang kematian satwa dilindungi di Riau, Panthera tigris sumatrae atau harimau Sumatera mengundang keprihatinan masyarakat.
Berikut lima berita terpopuler di Kompas.com hari kemarin.
Selangkah demi selangkah Ridwan Kamil mulai menggagas ide untuk Sungai Kalimalang. Salah satunya dengan mengirimkan tim riset untuk mengkaji langkah kerja revitalisasi Sungai Kalimalang.
Hasilnya, Ridwan mengungkapkan ada lima poin penting untuk mewujudkan cita-citanya terhadap Sungai Kalimalang.
Lima poin itu adalah rencana tahap pertama, desain akan selesai dalam 100 hari kerja, estimasi biaya, zonasi revitalisasi, dan yang terakhir adalah tidak ada penggusuran dalam proyek tersebut.
Mungkinkah tidak akan ada penggusuran?
Baca berita selengkapnya: 5 Hal yang Perlu Diketahui dalam Revitalisasi Kalimalang ala Ridwan Kamil
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dewasa yang lolos dari jertan dan akhirnya ditemukan mati di pingir jurang ternyata sedang mengandung sepasang anak.
Hal itu diketahui setelah tim medis satwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan nekropsi (bedah satwa) terhadap bangkai si raja hutan, Rabu (26/9/2018).
"Hasil nekropsi ditemukan sepasang anak. Keduanya sudah mati, karena tali jerat sling melilit antara pinggang dan perutnya," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo saat dihubungi Kompas.com.
Bagaiamana kronologis kasus tersebut?
Baca berita selengkapnya: Harimau Sumatera yang Mati Terjerat Mengandung Sepasang Anak