Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prajurit TNI Menyulap Rumah Reyot...

Kompas.com - 02/09/2018, 15:24 WIB
Masriadi ,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Komandan Distrik Militer Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto berjalan santai ke arah rumah milik Jafar (65) dan Taib Ardi (55) di Desa Nibong Baroh, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Senin (16/7/2018).

Di sampingnya beberapa prajurit TNI dan pejabat kecamatan menemani.

Sebuah tenda digelar sederhana di depan rumah bercat warna kuning kontras itu.

Rumah itu berukuran 5 x 5 meter. Di dalam rumah, Jafar menunggu bersama istri dan keluarganya.

Sebelumnya, akhir bulan lalu, Fadjar menerima laporan dari bintara pembina desa bahwa terdapat rumah tidak layak huni di desa itu. Rumah itu berkontruksi dinding bambu dan sudah nyaris rubuh.

Pria ini langsung bekerja sama dengan seorang relawan, Desi, membuka donasi lewat media sosial. Sejak saat itu, bantuan dari para dermawan mengalir deras.

“Untuk tukang, langsung prajurit TNI yang bekerja. Saya intruksikan langsung dipimpin oleh komandan rayon militer di wilayah ini untuk mengawasi pembangunannya,” sebut Letkol Fadjar.

Bagi prajurit TNI, membangun rumah bukan pekerjaan sulit. Mereka terbiasa terjun dalam program TNI masuk desa, sehingga terbiasa memotong papan hingga memasang dan mengecatnya.

Sebelumnya rumah itu beratap rumbia diganti seng, dinding bambu diganti sebagian semen dan sebagian papan (semi permanen), begitu juga lantai tanah diganti menjadi lantai semen.

Sepanjang tahun ini, kata Fadjar, sebanyak 15 rumah kumuh milik warga sudah diperbaiki. Semua rumah itu tersebar di sejumlah desa dalam Kabupaten Aceh Utara.

“Program bedah rumah ini kita canangkan untuk meringankan beban masyarakat kita. Sumber dananya dari berbagai pihak, semisal perorangan yang menjadi donatur, perusahaan swasta dan BUMN dan pihak lainnya,” terang Fadjar.

Dia berharap, bantuan rehab rumah itu dapat membahagiakan kedua warga kurang mampu itu.

“Jangan biarkan saudara kita menempati rumah tidak layak, kumuh dan tidak sehat. Mari sama-sama membantu mereka,” katanya.

Sementara itu, Jafar mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. Dia terlihat terharu dan beberapa kali keluar kalimat alhamdulillah dari mulutnya.

Air mata menggenang di kelopak matanya. Rasa haru biru menyatu dalam kebahagia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com