Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Kerap Dianiaya, Dua Bocah Kabur dari Panti Asuhan

Kompas.com - 01/09/2018, 18:55 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dua anak penghuni panti asuhan di kawasan Pakjo Palembang, Sumatera Selatan, nekat melarikan diri lantaran mengaku sering menjadi korban penganiayaan oleh pemilik panti berinisial FT.

Kedua bocah perempuan itu yakni Merlin (13) dan Silvia. Mereka ditemukan warga di Jalan KH Bastari, Jakabaring, saat sedang kelelahan usai berjalan kaki berkilo-kilometer dari lokasi panti.

Merlin dan Silvia berencana kabur dan kembali ke kampung halaman mereka di Lampung. Muhammad Hendra (38), ketua RT setempat pun langsung menolong kedua bocah itu dengan memberinya makan dan minum, karena kondisi mereka dalam keadaan lemas.

“Saya melihat keduanya duduk dan kelaparan, setelah saya tanyakan mereka mengaku lari dari panti karena dianiaya ibu pantinya,” kata Hendra saat berada di Polresta Palembang, Sabtu (1/9/2018).

Hendra melanjutkan, di tubuh Merlin dan Silvia pun terdapat beberapa luka memar diduga akibat penganiayaan.

Baca juga: Polres Nias Selidiki Video Penganiayaan Seorang Wanita

Kepada Hendra, kedua anak itu mengaku sering dipukul jika tak menuruti perintah dari ibu panti. Mereka dipukul dengan menggunakan benda tumpul seperti mistar dan dilempar sikat kawat.

“Awalnya anak ini diam saja, setelah diberi makan baru cerita mau pulang ke Lampung karena tak tahan dipukuli. Saya melapor ke polisi karena tidak tega melihat kondisi mereka,” ujarnya.

Baca juga: Kerap Aniaya Anak Tiri Berusia 6 Tahun, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Palembang AKP Andi Haryadi mengatakan, saat ini laporan korban sedang dilakukan ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang atas kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

“Sekarang korban sedang dimintai keterangan atas kejadian ini, nanti akan dilihat unsur pidananya seperti apa sehingga membuat mereka kabur dari panti,” ujar Andi.

Kompas TV Olah TKP dilakukan untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan dari pengemudi sedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com