Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afni, Relawan yang Meninggal Sehari-hari Bertugas Antar Air Bersih ke Korban Gempa Lombok

Kompas.com - 24/08/2018, 20:52 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com - Afni Fastabiqul Strata Utama (26), relawan Palang Merah Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia saat bertugas membantu masyarakat terdampak gempa Lombok.

Afni atau yang akrab disapa Tata ini meninggal dunia pada Jumat (24/8/2018) pukul 07.30 Wita.

Dia bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim Water Sanitation Hygiene (WASH) PMI untuk bertugas selama satu bulan di Lombok.

Baca juga: Selamat Jalan Afni, Relawan Gempa Lombok yang Meninggal di Tengah Pengabdian

Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara.

"Semasa bertugas, almarhum bertugas mendistribusikan air bersih ke warga-warga yang membutuhkan air bersih di sejumlah desa di Lombok Utara," ujar Koordinator Tim WASH PMI, Sukri, saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Diduga Kelelahan, Relawan PMI Meninggal di Pengungsian Gempa Lombok

Sukri menuturkan, pada Jumat pukul 06.15 Wita, almarhum sempat dibangunkan oleh seorang rekannya yang bersama-sama menempati Camp WASH PMI di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

"Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tetapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi," ujar Sukri.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Hewan Unhas Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

Pukul 07.19 Wita, teman-temannya kembali membangunkan almarhum yang belum juga terbangun, namun saat itu mereka menyadari bahwa almarhum tidak ada respons dan sudah tidak ada denyut nadi.

Ridwan Hidayat, Ketua PMI NTB mengatakan, Tata bertugas di Lombok pada 18 Agustus 2018, bergabung dalam tim Water Sanitation Hygiene (WASH). Almarhum selalu menjadi yang terdepan mengantarkan kebutuhan air bersih bagi pengungsi yang tersebar di sejumlah titik.

"Almarhum memiliki tugas yang cukup berat. Kenapa berat? karena memang mendistribusikan sesuatu yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak bencana, yaitu air. Almarhum ini bidangnya WASH, ambil air, olah air, dan mendistribusikannya,” ungkap Ridwan.

Baca juga: Gempa Lombok, 555 Korban Meninggal, 390.529 Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com