Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2018, 20:53 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Jumlah titik api di Kalimantan Barat (Kalbar) menurun drastis dari Senin (20/8/2018) hingga Selasa (21/8/2018) sore. 

Berdasarkan pembaruan pemantauan titik panas (hotspot) dari satelit pengolahan data Lapan pada tanggal 21 Agustus 2018 mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB yang dirilis BMKG terpantau sebanyak 26 hotspot masih berada di wilayah Kalbar.

Titik api tersebut tersebar di sejumlah kabupaten, diantaranya Kabupaten Sambas 3 titik, Sanggau 3 titik, Ketapang 12 titik, Sintang 4 titik, Landak 1 titik, Sekadau 1 titik, Kayong Utara 1 titik dan Kubu Raya 1 titik.

Jumlah tersebut, jauh menurun jika dibandingkan dengan pembaruan pada hari yang sama pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Api Membesar, Pemadaman Kebakaran Lahan di Pontianak Terkendala Sumber Air

Kualitas udara di Kota Pontianak juga berangsur membaik. Berdasarkan indeks standar pencemaran udara (Ispu), kualitas udara di Pontianak sempat masuk dalam level sangat tidak sehat pada pukul 12.00 WIB.

Kualitas tersebut kemudian mulai membaik, bahkan hingga pukul 19.00 WIB berada pada level baik.

Hujan sempat turun di sejumlah wilayah di Kalbar, termasuk di Pontianak pada Selasa sore.

Berdasarkan pantauan, kabut asap di Pontianak mulai menghilang. Jarak pandang pun sudah mulai jauh jika dibandingkan pada hari sebelumnya.

Upaya pemadaman yang dilakukan oleh Pemadam Kebakaran Swasta, BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni dan relawan lainnya juga masih terus dilakukan di lokasi lahan gambut yang masih berpotensi terbakar.

Baca juga: Kabut Asap, Kualitas Udara Kota Pontianak Masuk Level Berbahaya

Kompas TV Kebakaran yang masih terus terjadi di lahan gambut menyebabkan asap dan abu sisa pembakaran mengotori udara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com