Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sijantung Terharu Bisa Nikmati Listrik setelah 20 Tahun Menanti

Kompas.com - 15/08/2018, 14:28 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Masyarakat Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terharu dan menyambut gembira penyambungan listrik bright PLN Batam di wilayahnya.

Kampung di ujung pulau Batam 20 tahun "gelap" itu kini sudah terang benderang.

"Kami benar-benar sangat terharu dan sangat berterima kasih kepada PLN Batam. Ini anugerah luar biasa yang kami rasakan dan tidak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata," kata Heri (40), warga Sijantung.

Selama ini, kata Heri, untuk mencukupi kebutuhan penerangan, ia beserta warga Sijantung lainnya hanya menggunakan genset yang hidupnya hanya bisa enam jam dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Selebihnya menggunakan lampu teplok atau lampu minyak tanah.

"Namun saat ini penantian kami selama 20 tahun akhirnya terbayar sudah, dan kini anak-anak kami juga bisa dengan mudah melakukan aktivitas belajar mengajar dan mengaji meski malam hari," jelasnya.

Senada, Rohimah (45) berulang kali mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja PLN Batam. Salah satu pulau terluar ini merupakan pulau kelahirannya yang dulu sangat sulit menemukan penerangan.

"Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kinerja PLN Batam yang mewujudkan penerangan di pulau kelahiran saya ini. Jangankan listrik, dapat lampu petromak saja sudah sangat berayukur dulu kami. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk PLN Batam," kata Rohimah.

Baca juga: Pasokan Listrik Asian Games, PLN Jabar Gelontorkan Miliaran Rupiah

Rohimah bersama ratusan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Sijantung mengucap syukur karena kehadiran listrik PLN Batam membuat warga, terutama ibu-ibu, bisa berusaha mencari penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarga.

"Setidaknya kini kami bisa berjualan es, kue atau makanan lainnya. Sebab kini kampung kami sudah dialiri listrik selama 24 jam. Kalau dulu siang-siang gini kami tiduran aja kerjanya kalau pekerjaan rumah sudah beres atau menjemur ikan kalau sudah siap," katanya.

Fandi, warga Sejantung lainnya mengaku dengan adanya listrik di kampungnya ia bisa menonton televisi sehingga bisa mengetahui informasi yang sedang berkembang saat ini.

"Kalau dulu paling kami hanya mendengarkan radio, kalaupun mau menonton televisi di siang hari, kami harus mengecas aki terlebih dahulu. Kalau tidak, ya tidak bisa menonton televisi kami," katanya.

Fandi juga mengatakan, aktivitas malam hari juga lebih panjang. Kondisi keamanan kampung juga terjaga karena warga bisa menambahkan lampu jalan agar perkampungan mereka terang benderang.

"Kalau dulu listriknya terbatas, jangankan untuk lampu jalan, penerangan di rumah saja dibatasi agar cukup untuk menerangi masyarakat yang lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Sijantung Danang Prilasandi juga tak bisa menyembunyikan perasaan haru yang bercampur gembira. Sebab, setelah puluhan tahun menanti, masyarakat Sijantung akhirnya bisa menikmati listrik PLN Batam 24 jam.

"Terima kasih kepada PLN Batam yang telah mewujudkan permintaan warga Sejantung akan kebutuhan listrik," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com