Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Adat Megalitikum Gurusina Terbakar, Kemensos Siap Bantu Rehabilitasi

Kompas.com - 14/08/2018, 22:34 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) siap membantu pembangunan rumah adat megalitikum Gurusina di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terbakar pada Senin (13/8/2018) sore.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, pembangunan kembali rumah adat warga Kampung Gurusina, tetap disesuaikan dengan arsitektur desa adat yang sesuai dengan keinginan masyarakat adat setempat.

"Untuk model penanganannya, akan mirip seperti Kampung Baduy sebanyak 80 unit rumah yang pernah terbakar tahun 2017 lalu, yang kini dibangun kembali dengan arsitektur yang sama seperti sebelumnya,"ucap Harry, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: 27 Rumah Adat Megalitikum Gurusina di NTT Terbakar

Kementerian Sosial, lanjutnya, akan memberikan bantuan pembangunan rumah untuk 27 kepala keluarga masing-masing sebesar Rp 25 juta.

Dalam penyalurannya, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Menurut Harry, penyaluran bantuan secara non tunai ini, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa penyaluran bantuan sosial harus terpadu melalui kartu kombo.

Dengan demikian kata dia, bagi korban yang memenuhi kriteria akan dapat menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bantuan Pangan Beras Sejahtera (Rastra), dan bansos lainnya.

“Pendekatan ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia telah menerapkan sistem perlindungan sosial yang adaptif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Baca juga: Kebakaran di Megalitikum Gurusina Juga Hanguskan Situs-situs Budaya

Sementara itu untuk penanganan langsung ucap Harry, sebanyak 30 orang personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia dari Kabupaten Ngada, dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan mendirikan dapur umum di Kampung Gurusina.

“Tagana dari Kabupaten Ngada telah meluncur ke lokasi pada Senin untuk melakukan evakuasi dan mendirikan Dapur Umum Lapangan. Melalui Dinas Sosial NTT juga disiapkan tenda pengungsian, bantuan permakanan, perlengkapan untuk anak dan dewasa, selimut, dan bantuan logistik lainnya,” jelas Harry.

Harry mengungkapkan, sesuai arahan Menteri Sosial Isrus Marham, dalam kondisi bencana baik bencana alam maupun bencana sosial maka yang perlindungan sosial terhadap korban bencana adalah yang utama.

Pada tahap tanggap darurat bencana kebakaran di Kampung Gurusina ini, pemenuhan kebutuhan dasar menjadi prioritas yakni sandang, pangan, dan papan.

Baca juga: Kronologi OTT Bupati Ngada Marianus Sae

“Untuk kebutuhan pangan telah dikeluarkan cadangan beras pemerintah sebanyak 10 ton dan sekarang sedang tahap pengiriman ke lokasi terdampak bencana. Intinya rakyat tidak boleh merasakan kelaparan di saat bencana, negara harus hadir untuk memberikan perlindungan,” terangnya.

Bantuan tersebut, lanjutnya, dibawa oleh Tagana Provinsi NTT sebanyak 10 orang. Mereka akan bergabung dengan tim Tagana Kabupaten Ngada yang telah lebih dulu tiba di lokasi.

“Mereka juga membawa bantuan makanan untuk anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Semoga bantuan ini untuk tahap awal dapat meringankan beban warga setempat,” kata Harry.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com