KARAWANG, KOMPAS.com - Calon legislatif (caleg) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Jawa Barat diminta mensosialisasikan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung partainya, Jokowi-Ma'ruf Amin, di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustofa, saat konsolidasi calon anggota DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten di Hotel Brits Karawang, Minggu (12/8/2018) malam.
"Kami berharap selain mensosialisasikan diri kakak-kakak, kakak juga mensosialisasikan paslon presiden dan wapres usung di dapil masing-masing. Kita ingin di pileg (pemilu legislatif) Nasdem menang, pilpres (pemilihan presiden (pilpres) juga menang," ujar Saan.
Saan menyebut semua caleg harus bersinergi dalam mengkampanyekan dirinya juga capres dan cawapres yang diusung Partai Nasdem.
Baca juga: Soal Caleg Artis, Nasdem Jabar Bantah untuk Dongkrak Popularitas
"Boleh mereka berkompetisi di antara per dapil, tapi tetap kalau soal pilpres ya mereka harus sama-sama," tambahnya.
Saan juga meminta seluruh kader bergerak hingga ke akar rumput. Bahkan, ia mengimbau pada November 2018, kader Partai Nasdem mulai mengidentifikasi perekrutan saksi di tingkat tempat pemungutan suara (TPS)
"Dan itu menjadi motor penggerak masing-masing caleg untuk mengkampanyekan ya di level TPS. Jadi kita sudah memetakan bahwa area permainan mereka itu di TPS," tambahnya.
Tidak saling hujat di medsos
Menyadari media sosial (medsos) tak bisa luput sebagai ajang kampanye, Saan meminta para caleg memanfaatkan media sosial dengan bijak. Ia tidak ingin medsos digunakan untuk saling menghujat dan sumpah serapah.
Baca juga: Ini Alasan Nasdem Usung Sejumlah Artis Jadi Caleg DPR
"Kita di Nasdem, media sosial itu juga harus tetap memegang etika-etika. Etika-etika itu menjadi bagian penting," ujarnya.
Ia juga berharap para caleg mempunyai akun Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya bukan hanya untuk menyosialisasikan dirinya semata. Melainkan juga untuk menyerap aspirasi, keluhan, dan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
"Jadi medsos untuk kepentingan yang lebih baik," katanya.