Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulaga dan Kana, Sepasang Beruang Madu yang Dipersatukan Kembali

Kompas.com - 11/08/2018, 22:33 WIB
Idon Tanjung,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sepasang beruang madu yang diberi nama Pulaga dan Kana berhasil dipersatukan kembali setelah terpisah lebih kurang sepekan.

Satwa dengan nama latin Helarcros malayanus itu, sudah dilepaskan kembali ke "rumahnya'" di salah satu hutan konservasi di Riau, Sabtu (11/8/2018).

Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo menyampaikan, sepasang beruang madu ini sempat masuk ke permukiman warga di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau pada bulan Juli 2018.

"Hampir satu bulan Pulaga dan Kana bolak balik ke permukiman warga. Dinding pondok yang ada di sana dicakar-cakar, sehingga masyarakat menjadi resah," ungkap Hutomo pada Kompas.com, Sabtu (11/8/2018).

Baca juga: 20 Tahun Dipaksa Bekerja di Sirkus, Seekor Beruang Akhirnya Bebas

Kemudian pada tanggal 27 Juli 2018, lanjut dia, pemerintah desa Pulau Gelang melaporkan ke Bidang Wilayah I BBKSDA Riau karena sepasang beruang masuk ke kebun warga.

Setelah itu, petugas melakukan observasi awal untuk mengumpulkan keterangan dan informasi kondisi lapangan.

"Selama masa observasi, Pulaga dan Kana terus menyambangi pondok-pondok warga sehingga tim memutuskan untuk memasang perangkap," kata Hutomo.

Lanjut dia, pada Kamis (2/8/2018) sekitar pukul 19.20 WIB tim menemukan beruang betina, Kana, masuk ke dalam perangkap.

Petugas belum berani melakukan penanganan pada malam hari karena akan berisiko sehingga dilanjutkan keesokan harinya.

"Saat tim mendekati perangkap, beruang jantan, Pulaga, menjaga Kana," ujar Hutomo.

Untuk menghalau Pulaga, tim melepaskan beberapa tembakan ke udara. Setelah itu barulah Pulaga menjauh dari perangkap.

Tim dengan cepat memindahkan kandang perangkap ke mobil dengan bantuan TNI Kodim Inhil dan warga setempat.

Selanjutnya, Kana dibawa untuk dilepaskan ke habitatnya dengan menempuh sungai menggunakan perahu tradisional (Pompong) lebih kurang dua jam.

"Setelah itu tim kembali ke desa untuk menangkap Pulaga. Karena tidak mungkin Kana dipisahkan dengan Kana," ujar Hutomo.

Baca juga: Belasan Beruang Cokelat Teror Warga Kota di Romania

Petugas kembali melakukan pemasangan perangkap untuk menangkap Pulaga.

"Tepat pada peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 10 Agustus 2018, Pulaga berhasil kita amankan," kata Hutomo.

Setelah itu, tim mengantarkan Pulaga ke hutan konservasi tempat Kana yang dilepaskan sebelumnya.

"Ini merupakan kado manis pada peringatan Hari Konservasi Alam Nasional. Karena kita berhasil mempersatukan Pulaga dan Kana," ucap Hutomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com