Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakhoda dan Oknum Polisi Selundupkan 10 Ton BBM Ilegal

Kompas.com - 01/08/2018, 19:01 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Polda Jawa Tengah membongkar praktik penjualan bahan bakar minyar (BBM) ilegal yang beroperasi di wilayah perairan Semarang dan sekitarnya.

Polisi mengamankan seorang nakhoda kapal inisial NS, serta seorang anggota Polri inisial TW. Mereka ditangkap karena diduga berperan besar dalam kegiatan transaksi BBM ilegal.  

Direktur Direktorat Polisi Air Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Andreas Kusmaedi mengatakan, selain menangkap dua orang, pihaknya mengamankan kapal berisi 10 ton BBM jenis solar.

BBM ilegal ini diduga diperjualbelikan di tengah laut kepada para nelayan.

Baca juga: Syukuran Kelahiran Putri Kahiyang dan Bobby Digelar di Jakarta dan Medan

“Kapal pol air yang sedang patroli menangkap perahu (kapal) yang membawa 10 ton BBM, kapal itu tidak ada dokumen resmi. Setelah diperiksa ternyata itu hasil kencingan kapal,” kata Andreas di kantornya, Rabu (1/8/2018).

Kapal pengangkut BBM ilegal seberat 10 ton ditangkap 24 Juli 2018. Saat itu, polisi menerima informasi adanya penjualan BBM ilegal.

Dari situ dilakukan pemeriksaan terhadap nakhoda, yang kemudian berkembang ke pemilik kapal.

“Pemilik kapal ini ternyata anggota Polri. Dia bertugas di Purworejo dan saat ini sudah kami periksa di sini,” tuturnya.

Baca juga: Ketika Bumi Berguncang, Rinjani Bergemuruh, Ribuan Pendaki Lari Tak Tentu Arah...

Pihak Polisi Air terus melakukan pendalaman. Sejauh ini, baru nakhoda kapal yang dijadikan tersangka. Sementara pemilik kapal masih berstatus sebagai saksi.

”Ini BBM resmi tapi diperoleh dari kencingan. Kalau dijual ke pedagang gelap namanya ilegal. Kalau dijual harus ada surat-surat,” ujarnya.

Nakhoda kapal dijerat UU Migas. Sementara untuk anggota Polri, jika terbukti bersalah, akan diproses secara sidang disiplin serta proses pidana.

“Yang anggota Polri sudah diserahkan ke sini dan diperiksa untuk pengembangan. Semua masih diperdalam,” pungkasnya. 

Kompas TV Pengendara ojek online mengeluhkan naiknya harga bahan bakar minyak jenis Pertamax
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com