Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kabut Asap di Sumatera Selatan, TNI Siapkan Bom Air

Kompas.com - 24/07/2018, 20:27 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seluruh kekuatan TNI di Kodam II Sriwijaya untuk dikerahkan mencegah kebakaran lahan semakin meluas.

Instruksi itu merupakan hasil rapat khusus untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan.

Hadi mengatakan, saat ini personel sedang berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang memiliki alat ukur kebasahan lahan gambut, sehingga mereka bisa mengetahui potensi terjadi kebakaran di wilayah rawan.

“Senin depan kita sudah melakukan pencegahan dengan serangan udara dan serangan darat. Untuk alat, Danrem akan koordinasi dengan perusahaan yang memiliki alat pengukur tingkat kebasahan,” kata Hadi di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/7/2018).

Serangan udara dimaksud adalah dengan bom air (waterboombing).

Dilanjutkannya, saat ini kekuatan dari Kodam II Sriwijaya serta Polda Sumatera Selatan masih mumpuni untuk mengantisipasi kebakaran hutan di Bumi Sriwiajaya. 

“Sampai sekarang kekuatan jajaran TNI/Polri masih bisa mem-back up untuk mengatasi karhutla sehingga belum ada penambahan dari pusat. Namun, jika nantinya ke depan memang membutuhkan, akan langsung dikirim,” ujarnya.

Baca juga: Cegah Karhutla, BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Riau

Pantauan dari satelit pun, menurut Hadi, tingkat akurasinya masih belum bisa dipastikan. Sehingga membutuhkan kekuatan manusia untuk mendeteksi secara langsung di titik rawan.

“Danrem akan kalkulasikan, berapa jumlah anggota yang stand by di tempat rawan. Pompa air juga diperlukan, sehingga bisa dicegah sedini mungkin," ujarnya.

Dari pantauan melalui udara, Hadi mengaku saat ini awan penghujan masih didapati di wilayah Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dengan demikian, potensi itu langsung dikoordinasikan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel untuk memodifikasi cuaca.

“Saya tadi langsung memantau dari udara di ketinggian 4.000 kaki di wilayah OKI, ternyata ada awan penghujan, BPBD langsung merespons dan memodifikasi cuaca,” jelasnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 10 Orang Pelaku Pembakaran Lahan di Riau

Kompas TV Dari Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, terpantau 8 titik panas di 5 kabupaten dan kota di Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com