Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pasien BPJS Mengamuk Ditolak di RS Kebonjati Bandung, Begini Faktanya

Kompas.com - 24/07/2018, 17:16 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warganet (netizen) digegerkan dengan beredarnya video sejumlah warga yang ngamuk di RS Kebonjati Bandung. Video berdurasi 4 menit 12 detik itu sempat tersebar di media sosial (medsos) seperti Facebook dan Instagram.

Dalam video itu, warga yang mengaku membawa pasien BPJS geram lantaran kerabatnya yang mengidap sakit jantung ditolak di RS Kebonjati.

"Rumah sakit pakai BPJS (bilang) tidak ada kamar, pakai duit ada kamar. Liatin tah, Rumah Sakit Kebonjati,” ujar salah seorang wanita dalam video tersebut.

"Rumah sakit macam apa ini? Saya siaran langsung di facebook. Ini urusannya nyawa,” katanya.

Usai mengamuk, keluarga pasien pun keluar dari RS Kebonjati dan berencana pindah rumah sakit.

Baca juga: RS Kerap Bilang Ruangan Penuh untuk Pasien BPJS, Ini Penjelasan Ombudsman

Ditegur Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil angkat suara atas insiden tersebut. Ia pun mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melakukan penyelidikan.

"Saya sudah dilapori oleh orang yang berdampak langsung di medsos, saya sudah memerintahkan kepala dinas untuk melakukan verifikasi, dab tentunya kita ada tindakan tindakan hukum," kata Emil, sapaan akrabnya, Senin (23/7/2018) kemarin.

Ia meminta agar seluruh rumah sakit di Bandung tak boleh diskriminatif terhadap pasien umum atau BPJS.

"Saya mengimbau seluruh rumah sakit agar taat aturan bahwa yang namanya pelayanan kesehatan tidak boleh diskriminatif terhadap apapun. Kan ini bisnis kemanusiaan, kalau gak suka mengurusi kemanusiaan jangan berbisnis tentang manusia. Karena sudah memutuskan bisnisnya rumah sakit, segala rupa peraturan manusia ini harus diikuti," tuturnya.

Baca juga: Minta Kakinya Diamputasi, Pasien BPJS Ini Diusir dari Rumah Sakit

Namun, ia belum memberikan sikap terkait insiden itu. Ia akan menelusuri fakta sebenarnya dari video tersebut.

"Kalau betul ini adalah contoh buruk, saya tidak bisa memberikan kesimpulan sebelum melakukan verifikasi," ucapnya.

Klarifikasi RS Kebonjati

Direktur RS Kebonjati Junandi Surjautama mengatakan, insiden itu terjadi pada 12 Juli 2018 sekitar pukul 20.00 WIB. Ia membantah jika pihaknya menolak pasien.

Junandi menuturkan, saat itu keluarga pasien yang diketahui berinisial RN datang dengan membawa kerabatnya yang didiagnosa mengalami penyakit jantung. Sebelum dibawa ke RS Kebonjati, ia sempat dirawat di salah satu RS wilayah Cimahi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com