Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Polri "Panen" Tangkapan Teroris Tahun Ini

Kompas.com - 11/07/2018, 22:31 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI), Sholahudin memprediksi, tahun ini Densus 88 Antiteror akan banyak menangkap terduga pelaku teror di Indonesia.

Bahkan dia menyebut, tahun ini Polri panen tangkapan teroris.

Prediksi itu setidaknya berdasarkan sejumlah alasan. Antara lain, momentum pasca bom Surabaya dan jelang pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta.

"Asian Games di Jakarta dan Palembang adalah pertaruhan nama baik Indonesia di mata dunia. Polisi tidak ingin kecolongan, karena itu Polri bakal panen tangkapan teroris," ujar Sholahudin dalam forum diskusi peliputan isu terorisme di Surabaya, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Dalam 3 Hari, Polri 4 Kali Tangkap Terduga Teroris

Dia mencatat, hingga Juli 2018, sudah lebih dari 140 orang terduga teroris diamankan. Sementara sepanjang 2017 terdapat 190 terduga teroris diamankan.

"Hingga akhir tahun bakal terus bertambah. Pokoknya tahun ini polisi panen tangkapan," jelasnya.

Banyaknya tangkapan terduga teroris juga menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah, karena kapasitas infrastruktur lembaga pemasyarakatan kurang mendukung.

"Ini yang ditakutkan, napi teroris dicampur dengan napi kejahatan lain. Napi teroris bisa melakukan kaderisasi kelompok radikal di Lapas," ucap Peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik sosial UI ini.

Baca juga: 5 Terduga Teroris di Depok Satu Pengajian

Sejak ada seruan amaliah dari petinggi ISIS di Syiriah pada 2015, kuantitas ledakan bom di tanah air meningkat.

Aksi bom bunuh diri satu keluarga di Surabaya menambah kekhawatirannya.

"Karena pesan yang ingin disampaikan menurut saya adalah, perempuan dan anak-anak saja berani, masak kalian tidak," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com