Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Berarsitektur Unik Ini Jadi Spot Foto di Yogyakarta

Kompas.com - 24/06/2018, 11:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Menengok ke Selatan saat Melintasi Jembatan Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, maka akan terlihat sebuah bangunan yang mencuri perhatian. Bangunan ini menjulang tinggi dan arsitekturnya juga berbeda dari rumah-rumah warga di sekitarnya.

Bangunan warna putih ini mirip dengan arsitektur di Eropa atau bergaya gotik. Di bagian atas terdapat beberapa kubah berbentuk lancip seperti kastel-kastel dalam negeri dongeng.

Bangunan yang dikelilingi oleh pagar cukup tinggi ini tampak sepi, pintu utama masuk ke dalam kompleks bangunan juga dalam keadaan terkunci.

Namun demikian, bentuk arsitekturnya yang unik menjadi magnet bagi warga Yogyakarta maupun wisatawan untuk berfoto. Mereka rela mengambil foto di tanah lapang sisi Utara yang dahulu merupakan bekas bangunan.

Baca juga: Ramainya Pelat B, D, dan F di Pantai Glagah Yogyakarta...

Mantan Ketua RW 004 Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan Kota Yogyakarta, yang sekarang menjabat sebagai sekretaris, Joko Sugianto (63) menuturkan, bangunan dengan arsitektur unik tersebut bukanlah sebuah Gereja seperti anggapan beberapa orang. Bangunan tersebut merupakan rumah pribadi.

"Bukan Gereja, itu rumah pribadi. Milik salah satu warga yang dulu tinggal di sini," ujar Joko Sugianto, saat ditemui Kompas.com di kediamannya di RT 010 RW 004 Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Sabtu (23/06/2018).

Joko menyampaikan, dahulu bangunan tersebut belum seperti sekarang. Awalnya, bangunan tersebut seperti rumah warga pada umumnya.

Pemiliknya dulu berprofesi sebagai penjual kain di pasar. Seingatnya, sekitar tahun 1979 atau 1980, oleh pemilik rumah direnovasi menjadi seperti saat ini.

"Dulu kecil rumahnya, tapi memanjang. Saya juga tidak tahu alasan dibuat dengan desain seperti itu," ujar dia.

Pria asli Sayidan ini mengaku, tidak begitu ingat berapa lama proses pengerjaan renovasi bangunan yang tepat berada tidak jauh dari rumahnya itu. Namun, proses pengerjaanya membutuhkan waktu cukup lama.

Baca juga: Diserbu Wisatawan, Jalur Yogyakarta-Wonosari Padat Merayap hingga 15 Km

"Wah, saya tidak begitu memperhatikan, tapi cukup lama. Dulu besi-besi saat membangun diletakan di gang jalan masuk itu," ungkap dia.

Menurut dia, usai renovasi, rumah dengan arsitektur mirip bangunan di Eropa ini masih ditempati. Hanya saja, sepeninggal pemiliknya, anak-anaknya tidak ada lagi yang menempati.

"Kan ayahnya meninggal sebelum renovasi, terus yang menempati ibu sama anak-anaknya. Kemudian sepeninggal ibunya, sudah tidak ada yang menempati lagi, ya sampai sekarang ini," beber dia.

Meski bukan merupakan tempat wisata, namun arsitekturnya yang unik memang menjadi daya tarik bagi beberapa warga masyarakat dan wisatawan untuk menjadi lokasi foto.

Terlebih setelah bangunan di sisi Utaranya di robohkan, rumah pribadi dengan arsitektur mirip bangunan di Eropa ini semakin terlihat jelas dari jalan. Sehingga, banyak yang datang untuk melihat dan berfoto.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com